Foto tangkapan layar suasana TKP kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta
Foto tangkapan layar suasana TKP kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta

7 Faktor yang Diduga Penyebab Kecelakaan Beruntun KM 92 Tol Cipularang

M Rodhi Aulia • 12 November 2024 11:04
Jakarta: Kecelakaan beruntun yang melibatkan belasan kendaraan kembali terjadi di KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta, Senin sore, 11 November 2024. Insiden ini diduga akibat truk yang mengalami rem blong, memicu tabrakan beruntun. Berikut adalah tujuh faktor yang diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut:

1. Topografi Jalan Menurun dan Curam 

Jalan di sekitar KM 92 Tol Cipularang memiliki topografi menurun yang cukup curam, sehingga pengemudi harus lebih berhati-hati. Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardiansyah mengatakan bahwa daerah ini memang rawan kecelakaan karena kondisi jalannya yang cukup ekstrem.
 
"Rata-rata di situ rawan kecelakaan," ujar Lilik yang dikutip wartawan, Senin 11 November 2024.
 
Baca juga: Fakta-Fakta Terbaru Kecelakaan Beruntun KM 92 Tol Cipularang

2. Penggunaan Gigi yang Tidak Tepat pada Truk

Saat kecelakaan terjadi, truk yang memicu tabrakan terpantau menggunakan gigi 4, sehingga gagal memanfaatkan sistem pengereman mesin atau engine brake. Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menjelaskan bahwa pengemudi truk seharusnya menggunakan gigi rendah di jalanan menurun untuk menjaga kontrol kendaraan.

"Dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," ujar Aan yang dikutip wartawan, Senin 11 November 2024.

3. Rem Blong karena Overheat 

Penggunaan rem kaki yang terus-menerus pada jalanan menurun dapat menyebabkan overheating atau panas berlebih, sehingga rem kehilangan daya cengkram dan menyebabkan rem blong. 

4. Kurangnya Pemanfaatan Fitur Engine Brake 

Engine brake adalah fitur pengereman tambahan yang efektif untuk memperlambat laju kendaraan di jalan menurun. Namun, banyak pengemudi yang mengabaikan fitur ini karena alasan hemat bahan bakar. 

5.Pengabaian Fasilitas 'Jalan Memaafkan' 

Di beberapa titik jalan menurun, termasuk di KM 92, terdapat fasilitas pengereman darurat yang dikenal sebagai 'jalan memaafkan'. Meski demikian, banyak pengemudi yang tidak menyadari keberadaan fasilitas ini karena berkendara dengan kecepatan tinggi sehingga luput memperhatikan rambu-rambu peringatan.

6. Kompetensi Sopir dalam Menghadapi Jalan Menurun 

Kompetensi pengemudi, terutama pada pengemudi truk, dalam menangani kendaraan di jalanan menurun masih menjadi tantangan. Banyak pengemudi yang tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang cukup untuk menggunakan teknik pengereman yang tepat, seperti engine brake, terutama saat membawa beban berat.

7. Cuaca dan Kondisi Jalan yang Tidak Mendukung 

Saat musim hujan, jalan tol menjadi lebih licin dan meningkatkan risiko kecelakaan. Dengan topografi yang menurun, jalan yang licin menjadi tantangan tambahan bagi pengemudi. Kondisi ini memperburuk situasi jika pengemudi kurang waspada atau tidak menyesuaikan kecepatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan