medcom.id, Jakarta: Michael Titus Igweh merekam sejumlah pernyataannya sebelum di eksekusi mati. Igweh meminta rekaman itu disebarkan jika dia jadi di eksekusi mati.
Igweh mengirim rekaman berisi suaranya kepada sang istri, Felicia, Sabtu 23 Juli, sepekan sebelum eksekusi mati. Igweh merekam pernyataannya dalam bahasa Indonesia yang cukup lancar.
Dalam rekaman berdurasi 24 menit 47 detik ada pesan dan kesan Igweh buat Presiden Joko Widodo. Igweh mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Jokowi yang tetap menerapkan hukuman mati. Apalagi, Igweh menilai dirinya tak pantas dihukum mati.
Berikut pernyataan Igweh buat Jokowi:
Bapak Jokowi terima kasih banyak. Anda sudah naik presiden. Saya sebelumnya kenal kamu sabagai Gubernur Jakarta. Waktu kamu mau naik presiden, saya juga ikut dukung anak-anak di sini suruh pilih kamu, kamu orang baik. kamu akhirnya naik.
Pemberanian kamu dan tunjukkan kalo kamu itu tegas adalah dengan mulai membunuh orang-orang dengan eksekusi biar masyarakat nilai kamu itu tegas, tidak main-main dengan narkoba. Bapak harus jujur sama diri sendiri.
Kata orang-orang yang lagi nyuruh kamu (Jokowi), nasihati kamu, binasakan orang-orang narkoba itu. Dia harus periksa dirinya sendiri kalau dia itu benar-benar orang benar.
Bapak jangan eksekusi orang narkoba karena anda merasa di atas, biar masyarakat puji-puji kamu. Kamu tidak main-main dengan narkoba.
Bapak kalau mau berantas narkoba harus jujur. Harus mulai dengan penggunanya. Penggunanya harus dihukum, harus cari solusi. Jangan penggunanya dibilang korban. Karena penggunanya makin tinggi di Indonesia, makanya ada kiriman barang.
Bapak jangan cuma kirim-kirim orang ke negara-negara maju untuk sekolah. padahal yang lain-lainnya gak pernah belajar. Kenapa gak pernah belajar hukum di negara maju? Sekelas bandar pengedar narkoba dari sebelum kita lahir sudah ada.
Bagaimana dengan cara ini bapak yakin bisa memberhentikan pemasukan narkoba? Tidak bisa. Karena masyarakat kamu tidak pernah, anda tidak pernah nasihati mereka untuk berhenti gunakan narkoba.
Anda cuma guncang tidak ada kata ampun bagi bandar narkoba. Emang Bapak Presiden itu Tuhan apa? Anda tidak mau ampuni orang lain. Itu kan rahasia, kenapa harus bilang di tempat umum? Memberantas narkoba dengan cara apa? Ini bukan cara yang tepat. Anda jangan bunuh orang-orang yang tidak bersalah.
Papa Jokowi eksekusi itu, itu pencitraan, bukan solusi untuk mengurangi narkoba di Indonesia. Tidak ada hubungannya.
Coba bapak jokowi coba, anda tidak punya yang anda tidak dapat seperti ini. Hukum di Indonesia ini, anda punya uang anda dapat hukum di Indonesia ini. Itu yang jelas di Indonesia ini . Dan permainannya sekarang masih ada di peradilan Indonesia
Pak Jokowi saya sangat nyesel dengan tindakan dan kebijakan Bapak Jokowi. Bapak bukan Tuhan ,bapak cuma presiden, dan saya hormati bapak sebagai presiden.
Saya itu pendukung bapak sejak Gubernur DKI, waktu pemilihan di sini, saya bilang mereka suruh pilih Jokowi aja, karena bapak baik.
Kenapa bapak tidak suruh hakim semua dibaca lagi berkas yang dihukum mati. Hakim di sini senang kalau mereka bisa menghukum seseorang mati.
medcom.id, Jakarta: Michael Titus Igweh merekam sejumlah pernyataannya sebelum di eksekusi mati. Igweh meminta rekaman itu disebarkan jika dia jadi di eksekusi mati.
Igweh mengirim rekaman berisi suaranya kepada sang istri, Felicia, Sabtu 23 Juli, sepekan sebelum eksekusi mati. Igweh merekam pernyataannya dalam bahasa Indonesia yang cukup lancar.
Dalam rekaman berdurasi 24 menit 47 detik ada pesan dan kesan Igweh buat Presiden Joko Widodo. Igweh mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Jokowi yang tetap menerapkan hukuman mati. Apalagi, Igweh menilai dirinya tak pantas dihukum mati.
Berikut pernyataan Igweh buat Jokowi:
Bapak Jokowi terima kasih banyak. Anda sudah naik presiden. Saya sebelumnya kenal kamu sabagai Gubernur Jakarta. Waktu kamu mau naik presiden, saya juga ikut dukung anak-anak di sini suruh pilih kamu, kamu orang baik. kamu akhirnya naik.
Pemberanian kamu dan tunjukkan kalo kamu itu tegas adalah dengan mulai membunuh orang-orang dengan eksekusi biar masyarakat nilai kamu itu tegas, tidak main-main dengan narkoba. Bapak harus jujur sama diri sendiri.
Kata orang-orang yang lagi nyuruh kamu (Jokowi), nasihati kamu, binasakan orang-orang narkoba itu. Dia harus periksa dirinya sendiri kalau dia itu benar-benar orang benar.
Bapak jangan eksekusi orang narkoba karena anda merasa di atas, biar masyarakat puji-puji kamu. Kamu tidak main-main dengan narkoba.
Bapak kalau mau berantas narkoba harus jujur. Harus mulai dengan penggunanya. Penggunanya harus dihukum, harus cari solusi. Jangan penggunanya dibilang korban. Karena penggunanya makin tinggi di Indonesia, makanya ada kiriman barang.
Bapak jangan cuma kirim-kirim orang ke negara-negara maju untuk sekolah. padahal yang lain-lainnya gak pernah belajar. Kenapa gak pernah belajar hukum di negara maju? Sekelas bandar pengedar narkoba dari sebelum kita lahir sudah ada.
Bagaimana dengan cara ini bapak yakin bisa memberhentikan pemasukan narkoba? Tidak bisa. Karena masyarakat kamu tidak pernah, anda tidak pernah nasihati mereka untuk berhenti gunakan narkoba.
Anda cuma guncang tidak ada kata ampun bagi bandar narkoba. Emang Bapak Presiden itu Tuhan apa? Anda tidak mau ampuni orang lain. Itu kan rahasia, kenapa harus bilang di tempat umum? Memberantas narkoba dengan cara apa? Ini bukan cara yang tepat. Anda jangan bunuh orang-orang yang tidak bersalah.
Papa Jokowi eksekusi itu, itu pencitraan, bukan solusi untuk mengurangi narkoba di Indonesia. Tidak ada hubungannya.
Coba bapak jokowi coba, anda tidak punya yang anda tidak dapat seperti ini. Hukum di Indonesia ini, anda punya uang anda dapat hukum di Indonesia ini. Itu yang jelas di Indonesia ini . Dan permainannya sekarang masih ada di peradilan Indonesia
Pak Jokowi saya sangat nyesel dengan tindakan dan kebijakan Bapak Jokowi. Bapak bukan Tuhan ,bapak cuma presiden, dan saya hormati bapak sebagai presiden.
Saya itu pendukung bapak sejak Gubernur DKI, waktu pemilihan di sini, saya bilang mereka suruh pilih Jokowi aja, karena bapak baik.
Kenapa bapak tidak suruh hakim semua dibaca lagi berkas yang dihukum mati. Hakim di sini senang kalau mereka bisa menghukum seseorang mati. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)