medcom.id, Jakarta: Kelompok bersenjata di Filipina menyandera tujuh warga Indonesia, anak buah kapal Tugboat Charles 001. Mereka meminta 200 juta Peso untuk membebaskan empat WNI.
"Tebusan yang diinformasikan 200 juta Peso atau sekitar Rp60 miliar hingga Rp65 miliar. Yang dipastikan adalah yang mereka minta untuk empat orang," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 27 Juni.
Menurut dia, keempat warga Indonesia itu ditawan Al Habsy Misaya, salah satu pentolan kelompok Abu Sayyaf. Mereka diinformasikan berada di Jolo, Filipina. "(Empat sandera) dalam kondisi sehat. Tapi, saya belum bicara sendiri dengan sandera," ujar Gatot.
Sedangkan tiga warga Indonesia yang disandera kelompok lain belum diketahui keberadaannya. Permintaan tebusan juga belum disampaikan. "Kami masih koordinasi, masih cek untuk pastikan," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Tujuh anak buah kapal Tugboat Charles 001 dan tongkang Robby 152 disandera kelompok bersenjata di Filipina di Laut Sulu, barat daya Filipina, Kamis 23 Juni. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, penyenderaan oleh dua kelompok bersenjata pukul 11.30 dan 12.45 waktu setempat.
Menurut Retno, awalnya 13 anak buah kapal yang disandera. Enam anak buah kapal sudah dibebaskan, sedangkan tujuh lainnya masih disandera.
Abu Sayyaf diyakini terlibat dalam penyanderaan ini. Kelompok yang memiliki banyak faksi ini sebelumnya dua kali menyandera warga Indonesia, pada April dan Mei.
medcom.id, Jakarta: Kelompok bersenjata di Filipina menyandera tujuh warga Indonesia, anak buah kapal Tugboat Charles 001. Mereka meminta 200 juta Peso untuk membebaskan empat WNI.
"Tebusan yang diinformasikan 200 juta Peso atau sekitar Rp60 miliar hingga Rp65 miliar. Yang dipastikan adalah yang mereka minta untuk empat orang," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 27 Juni.
Menurut dia, keempat warga Indonesia itu ditawan Al Habsy Misaya, salah satu pentolan kelompok Abu Sayyaf. Mereka diinformasikan berada di Jolo, Filipina. "(Empat sandera) dalam kondisi sehat. Tapi, saya belum bicara sendiri dengan sandera," ujar Gatot.
Sedangkan tiga warga Indonesia yang disandera kelompok lain belum diketahui keberadaannya. Permintaan tebusan juga belum disampaikan. "Kami masih koordinasi, masih cek untuk pastikan," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Tujuh anak buah kapal Tugboat Charles 001 dan tongkang Robby 152 disandera kelompok bersenjata di Filipina di Laut Sulu, barat daya Filipina, Kamis 23 Juni. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, penyenderaan oleh dua kelompok bersenjata pukul 11.30 dan 12.45 waktu setempat.
Menurut Retno, awalnya 13 anak buah kapal yang disandera. Enam anak buah kapal sudah dibebaskan, sedangkan tujuh lainnya masih disandera.
Abu Sayyaf diyakini terlibat dalam penyanderaan ini. Kelompok yang memiliki banyak faksi ini sebelumnya dua kali menyandera warga Indonesia, pada April dan Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)