medcom.id, Jakarta: Empat hari menjelang Lebaran, arus mudik di Pelabuhan Merak terpantau padat. Berdasarkan data posko Merak, sejak Jumat (1/7/2016) hingga Sabtu (2/7/2016) pukul 08.00 WIB tercatat ada sekitar 15 ribu kendaraan roda dua memadati Pelabuhan Merak.
Pada waktu yang bersamaan, sekitar 11 ribu mobil pribadi dan 500 bus berada di areal pelabuhan. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Danang S Baskoro mengatakan, volume kendaraan meningkat tiga kali lipat dibanding hari sebelumnya.
Akibatnya, antrean panjang tak terelakan. Danang mengklaim telah berupaya maksimal dengan menyediakan jalur khusus untuk mempercepat layanan.
“Kami berupaya maksimal untuk mempercepat proses pemuatan ke atas kapal, sehingga tidak terjadi penumpukan di kantong-kantong parkir di pelabuhan Merak. Sejak kemarin juga sudah dioperasikan kapal-kapal berukuran besar dan mempercepat waktu bongkar muat (port time) maksimal 45 menit dari biasanya 60 menit," kata Danang dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (2/7/2016).
Ia memperkirakan, volume kendaraan akan terus meningkat, terutama kendaraan roda dua. Sebab itu, Danang meminta agar pemudik tetap sabar dan tertib dalam antrean saat puncak arus mudik di Pelabuhan Merak.
Dalam pantauannya, kepadatan terjadi pada malam hari. Ia menghimbau agar warga mau melakukan perjalanan di pagi atau siang hari guna menghindari kepadatan di Pelabuhan Merak.
"Kami juga memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kekecewaan seluruh pengguna jasa, khususnya kepada pelanggan ASDP yang telah membeli tiket di rest area KM43 dan KM68 Tol Tangerang-Merak," tutur Danang.
Hingga saat ini, PT ASDP Indonesia Ferry masih terus berupaya agar dapat segera menyeberangkan seluruh pengguna jasa feri yang masih tertahan baik di parkir siap muat, kantong parkir pelabuhan, maupun yang masih mengantri masuk ke areal pelabuhan. Tidak terkecuali, pengguna jasa yang telah membeli tiket di rest area, dan tertahan di jalur khusus.
"Belum sempurnanya layanan penjualan tiket di rest area, akan menjadi koreksi bagi kami untuk terus melakukan perbaikan di masa yang akan datang, termasuk juga minimnya informasi keadaan di areal pelabuhan saat terjadi kepadatan yang signifikan," ujar Danang.
medcom.id, Jakarta: Empat hari menjelang Lebaran, arus mudik di Pelabuhan Merak terpantau padat. Berdasarkan data posko Merak, sejak Jumat (1/7/2016) hingga Sabtu (2/7/2016) pukul 08.00 WIB tercatat ada sekitar 15 ribu kendaraan roda dua memadati Pelabuhan Merak.
Pada waktu yang bersamaan, sekitar 11 ribu mobil pribadi dan 500 bus berada di areal pelabuhan. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Danang S Baskoro mengatakan, volume kendaraan meningkat tiga kali lipat dibanding hari sebelumnya.
Akibatnya, antrean panjang tak terelakan. Danang mengklaim telah berupaya maksimal dengan menyediakan jalur khusus untuk mempercepat layanan.
“Kami berupaya maksimal untuk mempercepat proses pemuatan ke atas kapal, sehingga tidak terjadi penumpukan di kantong-kantong parkir di pelabuhan Merak. Sejak kemarin juga sudah dioperasikan kapal-kapal berukuran besar dan mempercepat waktu bongkar muat (port time) maksimal 45 menit dari biasanya 60 menit," kata Danang dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (2/7/2016).
Ia memperkirakan, volume kendaraan akan terus meningkat, terutama kendaraan roda dua. Sebab itu, Danang meminta agar pemudik tetap sabar dan tertib dalam antrean saat puncak arus mudik di Pelabuhan Merak.
Dalam pantauannya, kepadatan terjadi pada malam hari. Ia menghimbau agar warga mau melakukan perjalanan di pagi atau siang hari guna menghindari kepadatan di Pelabuhan Merak.
"Kami juga memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kekecewaan seluruh pengguna jasa, khususnya kepada pelanggan ASDP yang telah membeli tiket di rest area KM43 dan KM68 Tol Tangerang-Merak," tutur Danang.
Hingga saat ini, PT ASDP Indonesia Ferry masih terus berupaya agar dapat segera menyeberangkan seluruh pengguna jasa feri yang masih tertahan baik di parkir siap muat, kantong parkir pelabuhan, maupun yang masih mengantri masuk ke areal pelabuhan. Tidak terkecuali, pengguna jasa yang telah membeli tiket di rest area, dan tertahan di jalur khusus.
"Belum sempurnanya layanan penjualan tiket di rest area, akan menjadi koreksi bagi kami untuk terus melakukan perbaikan di masa yang akan datang, termasuk juga minimnya informasi keadaan di areal pelabuhan saat terjadi kepadatan yang signifikan," ujar Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)