Jakarta: Kementerian BUMN mengungkapkan sejumlah strategi mendorong karbon netral pada 2060. Berbagai tantangan rumit bakal dihadapi.
“Berbagai tantangan itu bisa dicapai bila melakukan lima inisiatif,” kata Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury dalam Media Group Network (MGN) Energy Summit 2022 secara virtual, Selasa, 31 Mei 2022.
Pahala memerinci inisiatif pertama, yakni membangun dan mengembangkan kapasitas yang dihasilkan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT). Mulai dari tenaga surya, biomassa, hingga hidrogen.
“Misalnya EBT hidrogen, energi ini untuk transportasi dan kegiatan mobilitas yang tinggi,” jelas dia.
Baca: MGN Energy Summit 2022 Dorong Peralihan ke Energi Alternatif
Upaya lainnya ialah segera menurunkan ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Pasalnya, batu bara menyumbang emisi yang cukup besar.
“Inisiatif kedua dengan mendorong adopsi kendaraan listrik untuk sektor mobilitas,” papar Pahala.
Dia menyebut pemakaian kendaraan listrik bisa diterapkan lebih dulu untuk kendaraan roda dua. Penerapan itu lebih ekonomis ketimbang menunggu implementasi pada roda empat.
Pahala mengatakan inisiatif ketiga dengan memperluas penerapan nature based solutions (NBS). Misalnya dengan reboisasi untuk memanfaatkan NBS di Indonesia.
“Apalagi setelah kita hitung, NBS Indonesia terbesar kedua di dunia untuk NBS berbiaya rendah,” ujar dia.
Inisiatif keempat, yakni mendorong kawasan industri menggunakan energi berkelanjutan. Hal itu membutuhkan kerja sama sebagai solusi dekarbonisasi skala besar.
“Khususnya industri dengan emisi besar di luar listrik seperti semen dan pupuk,” tutur Pahala.
Inisiatif kelima ialah membangun dan menata ulang ekosistem pasar karbon antarBUMN. Penataan itu diharapkan menjadi contoh pembentukan pasar karbon nasional.
“Sebanyak lima inisiatif ini bukan hanya dilakukan Kementerian BUMN tapi betul-betul upaya sinergi dengan kementerian/lembaga, swasta, bahkan kolaborasi negara lain,” ucap dia.
Jakarta: Kementerian BUMN mengungkapkan sejumlah strategi mendorong karbon netral pada 2060. Berbagai tantangan rumit bakal dihadapi.
“Berbagai tantangan itu bisa dicapai bila melakukan lima inisiatif,” kata Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury dalam
Media Group Network (MGN) Energy
Summit 2022 secara virtual, Selasa, 31 Mei 2022.
Pahala memerinci inisiatif pertama, yakni membangun dan mengembangkan kapasitas yang dihasilkan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT). Mulai dari tenaga surya, biomassa, hingga hidrogen.
“Misalnya EBT hidrogen, energi ini untuk transportasi dan kegiatan mobilitas yang tinggi,” jelas dia.
Baca:
MGN Energy Summit 2022 Dorong Peralihan ke Energi Alternatif
Upaya lainnya ialah segera menurunkan ketergantungan pada
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Pasalnya, batu bara menyumbang emisi yang cukup besar.
“Inisiatif kedua dengan mendorong adopsi kendaraan listrik untuk sektor mobilitas,” papar Pahala.
Dia menyebut pemakaian kendaraan listrik bisa diterapkan lebih dulu untuk kendaraan roda dua. Penerapan itu lebih ekonomis ketimbang menunggu implementasi pada roda empat.
Pahala mengatakan inisiatif ketiga dengan memperluas penerapan
nature based solutions (NBS). Misalnya dengan reboisasi untuk memanfaatkan NBS di Indonesia.
“Apalagi setelah kita hitung, NBS Indonesia terbesar kedua di dunia untuk NBS berbiaya rendah,” ujar dia.
Inisiatif keempat, yakni mendorong kawasan industri menggunakan energi berkelanjutan. Hal itu membutuhkan kerja sama sebagai solusi dekarbonisasi skala besar.
“Khususnya industri dengan emisi besar di luar listrik seperti semen dan pupuk,” tutur Pahala.
Inisiatif kelima ialah membangun dan menata ulang ekosistem pasar karbon antarBUMN. Penataan itu diharapkan menjadi contoh pembentukan pasar karbon nasional.
“Sebanyak lima inisiatif ini bukan hanya dilakukan Kementerian BUMN tapi betul-betul upaya sinergi dengan kementerian/lembaga, swasta, bahkan kolaborasi negara lain,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)