Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya menembak satu teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Poso, berinsial AP. Tindakan tegas tersebut diambil karena orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu melawan petugas.
"Ya betul (AP ditembak mati)," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa, 4 Januari 2022.
Namun, Dedi belum dapat membeberkan secara detail kronologis penembakan teroris tersebut. Jenazah teroris MIT Poso itu masih dalam proses identifikasi tim DVI Polri.
"Barang bukti masih dicek akan disampaikan Kapolda (Sulawesi Tengah)," tuturnya.
Satgas Madago Raya telah melumpuhkan lima DPO teroris Poso sepanjang 2021. Masih ada empat DPO lagi yang belum diamankan. Sehingga saat ini, tersisa tiga teroris Poso yang masih berkeliaran.
Satgas Operasi Madago Raya sudah diperpanjang untuk pelaksanaan 2022. Formula operasi ini akan mengedepankan pendekatan persuasif atau soft approach.
"Operasi Madago Raya tahun 2022 akan mengedepankan tindakan soft approach, bagaimana cara bertindak ini semua, sementara (sedang) dirumuskan," kata Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Rudy Sufahriadi melalui keterangan tertulis, Sabtu, 1 Januari 2022.
TNI dan Polri, kata Rudy, tengah berupaya melakukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh agama setempat. Langkah itu dilakukan agar tim memperoleh informasi mengenai keberadaan para buronan teroris.
"Para DPO (daftar pencarian orang) juga agar menyerahkan diri, tetapi sampai sekarang belum ada. Sehingga, harus terus dicari," ujar Rudy.
Baca: Kembali Tebar Provokasi di Papua, TPNPB-OPM Diimbau Berpikir Jernih
Jakarta: Satuan Tugas
(Satgas) Madago Raya menembak satu
teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Poso, berinsial AP. Tindakan tegas tersebut diambil karena orang yang masuk daftar pencarian orang
(DPO) itu melawan petugas.
"Ya betul (AP ditembak mati)," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa, 4 Januari 2022.
Namun, Dedi belum dapat membeberkan secara detail kronologis penembakan teroris tersebut. Jenazah teroris MIT Poso itu masih dalam proses identifikasi tim DVI
Polri.
"Barang bukti masih dicek akan disampaikan Kapolda (Sulawesi Tengah)," tuturnya.
Satgas Madago Raya telah melumpuhkan lima DPO teroris Poso sepanjang 2021. Masih ada empat DPO lagi yang belum diamankan. Sehingga saat ini, tersisa tiga teroris Poso yang masih berkeliaran.
Satgas Operasi Madago Raya sudah diperpanjang untuk pelaksanaan 2022. Formula operasi ini akan mengedepankan pendekatan persuasif atau
soft approach.
"Operasi Madago Raya tahun 2022 akan mengedepankan tindakan
soft approach, bagaimana cara bertindak ini semua, sementara (sedang) dirumuskan," kata Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Rudy Sufahriadi melalui keterangan tertulis, Sabtu, 1 Januari 2022.
TNI dan Polri, kata Rudy, tengah berupaya melakukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh agama setempat. Langkah itu dilakukan agar tim memperoleh informasi mengenai keberadaan para buronan teroris.
"Para DPO (daftar pencarian orang) juga agar menyerahkan diri, tetapi sampai sekarang belum ada. Sehingga, harus terus dicari," ujar Rudy.
Baca:
Kembali Tebar Provokasi di Papua, TPNPB-OPM Diimbau Berpikir Jernih Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)