Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.

Demam dan Pembengkakan Diklaim Gejala Wajar Vaksin AstraZeneca

Fachri Audhia Hafiez • 30 Maret 2021 18:09
Jakarta: Penerima vaksin AstraZeneca akan mengalami efek samping seperti demam dan pembengkakan di area suntikan. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tersebut sudah diprediksi sejak uji klinis vaksin.
 
"Demam yang di atas 38 derajat Celsius adanya bengkak serta adanya rasa sakit pada tempat suntikan adalah efek samping yang selalu atau biasa ditemukan pada penyuntikan vaksin AstraZeneca," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi televideo, Selasa, 30 Maret 2021.
 
Nadia mengatakan penyuntikan vaksin AstraZeneca tetap menjadi program vaksinasi covid-19 nasional. Keluhan yang dialami sebagian orang bukan KIPI bersifat berat.

"Kami ingin sampaikan bahwa vaksin ini lebih besar manfaatnya dibandingkan dengan risikonya," ujar Nadia.
 
Baca: Wapres Ingatkan Tak Perlu Euforia Terhadap Penurunan Kasus Covid-19
 
Nadia menegaskan pemerintah selalu memastikan khasiat dan keamanan vaksin sebelum diberikan kepada masyarakat. Berbagai kajian yang dilakukan dari unsur pemerintah dan ahli sudah dilakukan.
 
"Karena pemerintah hanya ingin menyediakan jenis vaksin yang aman dan efektif untuk seluruh masyarakat Indonesia," ucap Nadia.
 
Sebelumnya, Komisi Nasional (Komnas) KIPI juga telah memberikan rekomendasi penggunaan AstraZeneca. Temuan KIPI pada sebagian warga di Sulawesi Utara juga tidak berdampak buruk.
 
Sebagian warga di Sulawesi Utara mengalami mual, sakit kepala, dan sakit otot usai divaksin. Namun, kondisi itu sudah ditangani Dinas Kesehatan setempat.
 
"Komnas KIPI merekomendasikan bahwa vaksin ini aman dan dapat dilanjutkan sebagai program vaksinasi nasional," ujar Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari kepada Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan