Jakarta: Pemerintah berencana membuka rekrutmen 1,3 juta calon aparatur sipil negara (ASN) dan guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2021. Jumlah rekrutmen ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah.
"Pengadaan ASN dan Guru PPPK ini adalah sebuah upaya yang terkait dengan prioritas pembangunan SDM, terutama SDM ASN yaitu dengan melakukan rekrutmen pegawai ASN," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021.
Dia mengatakan sejumlah kementerian dan lembagamasih menyusun jadwal penerimaan calon ASN dan PPPK. Kementerian dan lembaga tersebut, yakni Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kementerian dan lembaga masih merumuskan prosedur, mengidentifikasi berbagai risiko, dan berbagai persiapan lain yang diperlukan dalam rekrutmen ini. Termasuk, mencoba sistem seleksi secara daring.
Tjahjo mengatakan Kemenpan RB mendukung upaya Kemendikbud merekrut PPPK. Hal ini sebagai upaya menyelesaikan kekurangan guru di seluruh daerah yang selama ini diisi tenaga honorer.
Dia menambahkan para pelamar yang bisa mengisi lowongan ini adalah tenaga honorer terdaftar dalam data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud. Guru yang sempat menjadi tenaga honorer dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) dapat mengisi lowongan guru PPPK ini.
"Kemendikbud menyediakan fasilitas bagi tenaga-tenaga honorer ini untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tes seleksi, dan memberikan kesempatan tes sebanyak tiga kali," jelasnya.
Baca: Pemerintah Bakal Rekrut 1,3 Juta ASN Tahun Ini
Kemenpan RB bersama Kemendikbud serta BKN telah menyusun rencana ini sejak Februari 2020. Kementerian Keuangan juga berkomitmen mendukung rencana itu dengan penyediaan anggaran.
Jakarta: Pemerintah berencana membuka rekrutmen 1,3 juta calon aparatur sipil negara (
ASN) dan guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2021. Jumlah rekrutmen ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah.
"Pengadaan ASN dan Guru PPPK ini adalah sebuah upaya yang terkait dengan prioritas pembangunan SDM, terutama SDM
ASN yaitu dengan melakukan rekrutmen pegawai ASN," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021.
Dia mengatakan sejumlah kementerian dan lembagamasih menyusun jadwal penerimaan calon ASN dan PPPK. Kementerian dan lembaga tersebut, yakni Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Kementerian dan lembaga masih merumuskan prosedur, mengidentifikasi berbagai risiko, dan berbagai persiapan lain yang diperlukan dalam rekrutmen ini. Termasuk, mencoba sistem seleksi secara daring.
Tjahjo mengatakan Kemenpan RB mendukung upaya Kemendikbud merekrut PPPK. Hal ini sebagai upaya menyelesaikan kekurangan guru di seluruh daerah yang selama ini diisi tenaga honorer.
Dia menambahkan para pelamar yang bisa mengisi lowongan ini adalah tenaga honorer terdaftar dalam data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud. Guru yang sempat menjadi tenaga honorer dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) dapat mengisi lowongan guru PPPK ini.
"Kemendikbud menyediakan fasilitas bagi tenaga-tenaga honorer ini untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tes seleksi, dan memberikan kesempatan tes sebanyak tiga kali," jelasnya.
Baca: Pemerintah Bakal Rekrut 1,3 Juta ASN Tahun Ini
Kemenpan RB bersama Kemendikbud serta BKN telah menyusun rencana ini sejak Februari 2020. Kementerian Keuangan juga berkomitmen mendukung rencana itu dengan penyediaan anggaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)