Jakarta: Pemerintah diminta tak segan menerima bantuan asing dalam penanganan covid-19 di tanah air. Beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Tiongkok siap membantu Indonesia.
"Pak Menko Maritim Pak Luhut Binsar Panjaitan telah melobi Singapura dan Tiongkok dalam rangka membantu Indonesia agar bisa terbebas dari covid 19," kata Bupati Maybrat Papua Barat Bernard Sagrim dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 9 Juli 2021.
Menurutnya tak ada masalah Indonesia menerima bantuan negara sahabat. Ia mengatakan saat ini yang terpenting keselamatan rakyat.
"Muaranya membangun rakyat dan membangun manusia. Tinggalkan pemahaman kita terhadap ideologi yang sempit. Doktrinnya berlaku di negaranya, tapi untuk keselamatan dan berkolaborasi untuk pembangunan ada kerja sama," ujar Bernard.
Baca: 24,7% Kasus Covid-19 Nasional Berasal dari Luar Jawa-Bali
Ia mengatakan keselamatan dan nyawa manusia hal tertinggi. Semua pemangku kepentingan harus berkolaborasi.
"Pertama kita harus memulihkan kesehatan. Berikutnya, ekonomi dan keselamatan atau kesejahteraan masyarakat. Bagaimana pun juga, perjalanan atau pandemi covid sudah hampir 1,5 tahun," ujarnya.
Bernard menyampaikan untuk menangani covid-19 perlu tindakan luar biasa. "Siapa yang pernah menyangka kita diterpa pandemi covid-19. Ini bukan hanya Indonesia tapi seluruh negara. Oleh karena itu situasi luar biasa ini membutuhkan kebijakan yang luar biasa juga di luar visi misi seperti Nawacita," jelasnya.
Jakarta: Pemerintah diminta tak segan menerima bantuan asing dalam penanganan covid-19 di tanah air. Beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Tiongkok siap membantu Indonesia.
"Pak Menko Maritim Pak Luhut Binsar Panjaitan telah melobi Singapura dan Tiongkok dalam rangka membantu Indonesia agar bisa terbebas dari covid 19," kata Bupati Maybrat Papua Barat Bernard Sagrim dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 9 Juli 2021.
Menurutnya tak ada masalah Indonesia menerima bantuan negara sahabat. Ia mengatakan saat ini yang terpenting keselamatan rakyat.
"Muaranya membangun rakyat dan membangun manusia. Tinggalkan pemahaman kita terhadap ideologi yang sempit. Doktrinnya berlaku di negaranya, tapi untuk keselamatan dan berkolaborasi untuk pembangunan ada kerja sama," ujar Bernard.
Baca: 24,7% Kasus Covid-19 Nasional Berasal dari Luar Jawa-Bali
Ia mengatakan keselamatan dan nyawa manusia hal tertinggi. Semua pemangku kepentingan harus berkolaborasi.
"Pertama kita harus memulihkan kesehatan. Berikutnya, ekonomi dan keselamatan atau kesejahteraan masyarakat. Bagaimana pun juga, perjalanan atau pandemi covid sudah hampir 1,5 tahun," ujarnya.
Bernard menyampaikan untuk menangani covid-19 perlu tindakan luar biasa. "Siapa yang pernah menyangka kita diterpa pandemi covid-19. Ini bukan hanya Indonesia tapi seluruh negara. Oleh karena itu situasi luar biasa ini membutuhkan kebijakan yang luar biasa juga di luar visi misi seperti Nawacita," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)