Jakarta: Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan, menyebut tingkat kematian anak akibat covid-19 di Indonesia paling tinggi di dunia. Hal tersebut merujuk pada data fatality rate IDAI.
“Data IDAI menunjukan kasus fatality rate itu adalah tiga sampai lima persen jadi Indonesia negara dengan angka kematian anak terbanyak di dunia," kata Aman dalam tayangan Headline News, Metro TV, Selasa, 22 Juni 2021.
Menurut dia, kasus covid-19 di Indonesia sudah mengkhawatirkan dan mengancam anak-anak. Selain karena tingginya angka kematian, fasilitas kesehatan khusus anak juga minim.
Aman menyebut banyak rumah sakit di Indonesia belum memiliki ruang rawat intensif khusus anak. “Sampai saat ini ICU khusus untuk anak itu tidak tersedia, di sebagian besar rumah sakit," kata dia.
Baca: Masyarakat Diminta Berhenti Memperdebatkan Kebijakan Pemerintah
Aman meminta hal ini menjadi perhatian serius pemangku kepentingan. Sebab, data nasional menunjukkan 12,5 persen kasus korona menyerang anak usia 0-18 tahun. Artinya, satu dari delapan kasus terkonfirmasi adalah anak-anak.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan tentang ketersediaan sumber daya manusia (SDM) medis. Menurut Aman, saat ini ketersediaan tenaga kesehatan tengah menurun.
Penulis: Imanuel Rymaldi Matatula
Jakarta: Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan, menyebut tingkat kematian anak akibat
covid-19 di Indonesia paling tinggi di dunia. Hal tersebut merujuk pada data
fatality rate IDAI.
“Data IDAI menunjukan kasus
fatality rate itu adalah tiga sampai lima persen jadi Indonesia negara dengan angka kematian anak terbanyak di dunia," kata Aman dalam tayangan Headline News, Metro TV, Selasa, 22 Juni 2021.
Menurut dia, kasus
covid-19 di Indonesia sudah mengkhawatirkan dan mengancam anak-anak. Selain karena tingginya angka kematian, fasilitas kesehatan khusus anak juga minim.
Aman menyebut banyak rumah sakit di Indonesia belum memiliki ruang rawat intensif khusus anak. “Sampai saat ini ICU khusus untuk anak itu tidak tersedia, di sebagian besar rumah sakit," kata dia.
Baca:
Masyarakat Diminta Berhenti Memperdebatkan Kebijakan Pemerintah
Aman meminta hal ini menjadi perhatian serius pemangku kepentingan. Sebab, data nasional menunjukkan 12,5 persen kasus korona menyerang anak usia 0-18 tahun. Artinya, satu dari delapan kasus terkonfirmasi adalah anak-anak.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan tentang ketersediaan sumber daya manusia (SDM) medis. Menurut Aman, saat ini ketersediaan tenaga kesehatan tengah menurun.
Penulis: Imanuel Rymaldi Matatula
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)