Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menginisiasi layanan kurban daring. Daging kurban diolah dalam bentuk rendang kemasan.
"Yang berbeda, kami ada kurban online kemasan. Ini adalah upaya kami mengurangi kerumunan yang ada di masyarakat. Ini kurbannya betulan tapi pelaksanaannya dilayani secara online," ujar Pimpinan BAZNAS Rizaludin Kurniawan seperti dikutip dari Antara, Jumat, 25 Juni 2021.
Menurut dia, kurban daring merupakan inovasi teranyar tahun ini. Hewan yang telah disembelih tim BAZNAS diolah menjadi rendang dan didistribusikan hingga daerah terluar/ terpencil di Indonesia.
"Pilihan rendang berupa kemasan, daya sebar merata dan untuk cadangan bencana dan perbaikan gizi," kata dia.
Rizaludin mengatakan pihaknya mengajak pihak yang ingin berkurban membantu pihak terdampak pandemi. Termasuk, memberdayakan peternak lokal.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Noor Achmad memastikan layanan kurban daring sesuai ketentuan dan tidak melanggar syariah. Menurut dia, terobosan ini untuk menjawab keraguan praktik ibadah kurban dengan sistem online.
"Jadi lebih memudahkan dalam pelayanan masyarakat," kata Noor.
Baca: Belanja Kurban Naikkan Ekonomi Rakyat
Ia mengatakan BAZNAS telah bekerja sama dengan rumah potong hewan (RPH) yang terpercaya dan telah disertifikasi. Pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan yang telah teruji di bidang pengemasan, sehingga masyarakat tak perlu khawatir.
Untuk proses pemesanannya, ada sejumlah platform yang bisa diakses seperti e-commerce maupun dalam situs resmi BAZNAS. Ada tiga harga yang ditawarkan, untuk kambing/domba standar mulai Rp2 hingga 2,2 juta, standar premium Rp2,5 juta, sementara sapi Rp17,5 juta untuk ukuran 200-300 kg.
Hewan yang disediakan pun berasal dari 21 balai peternak hasil binaan BAZNAS. Selain menjalankan ibadah kurban, juga mendukung pemberdayaan peternak lokal agar berdaya di pasar nasional.
"Lewat peternak binaan, kami insyaallah bisa memastikan kualitas dan kesehatan hewan kurban," kata Noor.
Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menginisiasi layanan kurban daring. Daging kurban diolah dalam bentuk rendang kemasan.
"Yang berbeda, kami ada kurban online kemasan. Ini adalah upaya kami mengurangi kerumunan yang ada di masyarakat. Ini kurbannya betulan tapi pelaksanaannya dilayani secara online," ujar Pimpinan
BAZNAS Rizaludin Kurniawan seperti dikutip dari
Antara, Jumat, 25 Juni 2021.
Menurut dia, kurban daring merupakan inovasi teranyar tahun ini. Hewan yang telah disembelih tim BAZNAS diolah menjadi rendang dan didistribusikan hingga daerah terluar/ terpencil di Indonesia.
"Pilihan rendang berupa kemasan, daya sebar merata dan untuk cadangan bencana dan perbaikan gizi," kata dia.
Rizaludin mengatakan pihaknya mengajak pihak yang ingin berkurban membantu pihak terdampak pandemi. Termasuk, memberdayakan peternak lokal.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Noor Achmad memastikan layanan kurban daring sesuai ketentuan dan tidak melanggar syariah. Menurut dia, terobosan ini untuk menjawab keraguan praktik ibadah kurban dengan sistem online.
"Jadi lebih memudahkan dalam pelayanan masyarakat," kata Noor.
Baca:
Belanja Kurban Naikkan Ekonomi Rakyat
Ia mengatakan BAZNAS telah bekerja sama dengan rumah potong hewan (RPH) yang terpercaya dan telah disertifikasi. Pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan yang telah teruji di bidang pengemasan, sehingga masyarakat tak perlu khawatir.
Untuk proses pemesanannya, ada sejumlah platform yang bisa diakses seperti e-commerce maupun dalam situs resmi BAZNAS. Ada tiga harga yang ditawarkan, untuk kambing/domba standar mulai Rp2 hingga 2,2 juta, standar premium Rp2,5 juta, sementara sapi Rp17,5 juta untuk ukuran 200-300 kg.
Hewan yang disediakan pun berasal dari 21 balai peternak hasil binaan BAZNAS. Selain menjalankan ibadah kurban, juga mendukung pemberdayaan peternak lokal agar berdaya di pasar nasional.
"Lewat peternak binaan, kami insyaallah bisa memastikan kualitas dan kesehatan hewan kurban," kata Noor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)