Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Kemenkes: Distribusi Vaksin Booster Gunakan Pola yang Sama Saat Ini

Antara • 08 Januari 2022 20:07
Jakarta: Kementerian Kesehatan mengadopsi metode distribusi vaksin yang saat ini berjalan untuk vaksin ketiga atau booster. Sebanyak 21 juta orang ditargetkan merima vaksin booster.
 
"Untuk pola distribusinya mengikuti proses yang ada saat ini," kata juru bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu, 8 Januari 2022.
 
Dia mengatakan tahap distribusi dilakukan PT Bio Farma. Jenis vaksin setelah produk mendapat izin edar penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Bio Farma mendistribusikan produk vaksin dengan armada khusus yang mampu menjaga suhu ideal rantai dingin. Yakni 2-8 derajat celcius menuju fasilitas penyimpanan vaksin khusus di masing-masing provinsi.
 
Vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak bila dibiarkan pada suhu tertentu. Untuk itu, distribusi dan penyimpanan butuh fasilitas khusus.
 
Selanjutnya, pemerintah daerah setempat melanjutkan proses distribusi hingga ke lokasi penyuntikan. Distribusi menggunakan boks dingin yang dapat mempertahankan suhu 2-8 derajat celcius.
 
Baca: Pemerintah Godok Persiapan Vaksinasi Booster
 
Langkah selanjutnya, menyiapkan vaksinasi untuk masyarakat. Vaksinasi booster ideal diberikan dengan interval enam bulan sejak suntikan dosis lengkap vaksin primer.
 
Nadia mengatakan terkait petunjuk pelaksanaan teknis penyuntikan termasuk takaran dosis yang diberikan masih menunggu hasil uji klinik dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). "Tunggu juknisnya," kata dia.
 
Nadia menyebut pelaksanaan vaksinasi booster dimulai di kabupaten/kota dengan kriteria 70 persen terpenuhi dosis pertama untuk seluruh masyarakat sasaran dan 60 persen lansia. Dia memastikan jenis vaksin yang akan digunakan sebagai booster telah aman bagi masyarakat karena sudah melalui uji klinik.
 
Sementara itu, Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan BPOM terkait jenis vaksin yang akan digunakan sebagai booster. "ITAGI masih menantikan rekomendasi dari BPOM terkait jenis vaksin yang akan digunakan," kata dia.
 
Sri mengatakan vaksin booster bisa berupa vaksin jenis yang sama maupun berbeda. Adapun, platform vaksin covid-19 yang beredar di Indonesia saat ini berjenis inactivated virus, berbasis RNA, viral-vector, dan sub-unit protein.
 
Sebelumnya, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah berencana memulai program vaksinasi booster pada 12 Januari 2022. Sebanyak 21 juta orang ditergetkan menerima vaksin booster.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan