Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani.
Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani.

Presiden Minta TNI-Polri Kawal Transformasi Ekonomi

Andhika Prasetyo • 01 Maret 2022 16:48
Jakarta:Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI-Polri mengawal serius upaya transformasi ekonomi yang tengah dilakukan pemerintah. Dengan adanya pengawasan dari aparat keamanan, Kepala Negara berharap proses tranformasi ekonomi bisa berjalan lebih cepat dan maksimal.
 
"Saya minta jajaran TNI dan Polri, bapak, ibu, saudara-saudara sekalian kalau ada yang namanya industri, entah itu industri nikel, industri batu bara, industri tembaga, industri emas, jaga mereka. Karena nilai tambahnya nanti ada di situ," ujar Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI Polri 2022 di Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022.
 
Pemerintah saat ini berupaya mengubah tumpuan pertumbuhan ekonomi dari konsumsi menuju produksi. Untuk mewujudkan hal tersebut, negara mengeluarkan aturan terkait pelarangan ekspor bahan mineral dan batu bara secara mentah.

Sumber daya tersebut harus diolah terlebih dulu di Tanah Air. Sehingga tercipta nilai tambah yang besar yang bisa dimanfaatkan oleh negara dan masyarakat.
 
Baca: Kemenkeu: Investasi PPS Dorong Transformasi Ekonomi Indonesia
 
"Sejak zaman VOC, 400 tahun lalu kita mengirim bahan-bahan mentah, yang kita kirim bahan mentah sampai sekarang bahan mentah itu yang harus kita setop, setop, setop. Tidak bisa lagi. Kita tidak dapat apa-apa. Sekarang itu harus diubah. Kita harus mendapatkan nilai tambah," tegas mantan wali kota Solo itu.
 
Menurut Presiden, nilai tambah tersebut dapat berupa lapangan pekerjaan. Melainkan termasuk pajak dan bea keluar juga bayar di Indonesia, hingga penerimaan negara bukan pajak.
 
Selain itu, Presiden juga menyinggung soal pentingnya pengembangan ekonomi hijau. Jokowi berpandangan fondasi ekonomi hijau harus mulai dibangun sejak sekarang.
 
Baca: BIN Yakin IKN Nusantara jadi Lokomotif Baru Transformasi Indonesia
 
"Kita sekarang ini sedang menyiapkan pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara. Di situ nanti pintu gerbang kita untuk membuka yang namanya ekonomi hijau Indonesia yang energinya didapat dari pembangkit listrik tenaga air di Sungai Kayan. Sungai Kayan nanti akan menghasilkan kira-kira 11 ribu sampai 12 ribu megawatt," ungkap Jokowi.
 
Presiden menyebut Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan energi hijau karena memiliki 4.400 sungai. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi geotermal sebanyak 29 ribu megawatt, energi angin, arus bawah laut, hingga tenaga surya yang semuanya perlu untuk dijaga agar bisa dibangun.
 
"Ini kekuatan negara kita yang negara lain enggak punya. Oleh sebab itu fondasinya harus dimulai sesegera mungkin, dan tugas bapak, ibu, saudara sekalian menjaga agar fondasi ini betul-betul bisa kita bangun," tegas Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan