Jakarta: Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berharap pemerintah dapat segera mengakhiri status pandemi covid-19. Penerapan endemi diyakini akan menggeliatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kalau memungkinkan status pandemi ini (bisa) diputuskan pada Maret akhir ini. Saya rasa akan lebih baik lagi, itu akan memicu daripada pertumbuhan ekonomi kita," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Sarman Simanjorang dalam diskusi virtual, Sabtu, 12 Maret 2022.
Sarman membeberkan beberapa alasan yang mendasari pengusaha ingin endemi covid-19 segera diterapkan. Seperti banyaknya sektor bisnis, terutama pelaku usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) yang terpuruk selama kurang lebih dua tahun terakhir.
"(Jika) perpanjang (pandemi) lagi, tidak menutup kemungkinan pengusaha-pengusaha kita akan tumbang karena cash flow kita sangat sekarat sekali," jelas dia.
Baca: 493.147 Orang Jalani Vaksinasi Dosis Kedua Hari Ini
Selain itu, memperpanjang status pandemi akan membuat pemerintah tidak dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi. Terlebih dengan adanya konflik antara Rusia dan Ukrania, kata Sarman, sedikit banyak berdampak ke Indonesia. Mulai dari harga minyak hingga gandum.
"(Sebanyak) 30 persen gandum kita dimpor dari Ukrania, ini juga nanti akan berimplikasi sektor industri yang akan membutuhkan bahan baku dari pada gandum akan mengalami kenaikan (harga)," terangnya.
Kemudian, pengusaha tidak ingin melewatkan momentum Ramadan hingga Idulfitri. Sebab, perputaran uang paling besar di Indonesia terjadi saat bulan suci tersebut.
"kami dari pengusaha, kalau nanti memasuki endemi dengan berbagai regulasi prokes, tentu pengusaha akan melaksanakan itu, bahwa fasilitas (prokes) tidak akan hilang," jelas dia.
Jakarta: Kamar Dagang dan Industri Indonesia (
Kadin) berharap pemerintah dapat segera mengakhiri status
pandemi covid-19. Penerapan endemi diyakini akan menggeliatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kalau memungkinkan status pandemi ini (bisa) diputuskan pada Maret akhir ini. Saya rasa akan lebih baik lagi, itu akan memicu daripada pertumbuhan ekonomi kita," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Sarman Simanjorang dalam diskusi virtual, Sabtu, 12 Maret 2022.
Sarman membeberkan beberapa alasan yang mendasari pengusaha ingin endemi covid-19 segera diterapkan. Seperti banyaknya sektor bisnis, terutama pelaku usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) yang terpuruk selama kurang lebih dua tahun terakhir.
"(Jika) perpanjang (pandemi) lagi, tidak menutup kemungkinan pengusaha-pengusaha kita akan tumbang karena cash flow kita sangat sekarat sekali," jelas dia.
Baca:
493.147 Orang Jalani Vaksinasi Dosis Kedua Hari Ini
Selain itu, memperpanjang status pandemi akan membuat pemerintah tidak dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi. Terlebih dengan adanya konflik antara Rusia dan Ukrania, kata Sarman, sedikit banyak berdampak ke Indonesia. Mulai dari harga minyak hingga gandum.
"(Sebanyak) 30 persen gandum kita dimpor dari Ukrania, ini juga nanti akan berimplikasi sektor industri yang akan membutuhkan bahan baku dari pada gandum akan mengalami kenaikan (harga)," terangnya.
Kemudian, pengusaha tidak ingin melewatkan momentum Ramadan hingga Idulfitri. Sebab, perputaran uang paling besar di Indonesia terjadi saat bulan suci tersebut.
"kami dari pengusaha, kalau nanti memasuki endemi dengan berbagai regulasi prokes, tentu pengusaha akan melaksanakan itu, bahwa fasilitas (prokes) tidak akan hilang," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)