Jakarta: Pasien virus korona (covid-19) yang selesai menjalani isolasi mandiri selama 14 hari belum diizinkan berinteraksi dengan masyarakat. Sebab, pasien itu harus menjalani pemeriksaan lanjutan oleh tim medis di rumah sakit.
"Kalau sudah negatif, sudah betul-betul negatif dan tim medis meyakini bahwa dia tidak lagi menjadi sumber penularan baru bisa berinteraksi dengan masyarakat," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan korona, Achmad Yurianto dalam konferensi Pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN), Jakarta Timur, Senin, 6 April 2020.
Selama isolasi mandiri itu, kata Yurianto, pasien akan dipantau tim medis. Petugas kesehatan harus memastikan kondisi pasien yang mulanya panas, batuk dan sesak napas sembuh total.
"Sampai dengan hari terakhir (14 hari) menjadi tanpa bantuan, berarti itu di dalam kondisi baik," ujar dia.
Baca: Warga Diminta Konsisten Menggunakan Masker Kain
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu mengatakan pemeriksaan lanjutan setelah isolasi mandiri bisa dilakukan di puskesmas setempat. Sebab, kata Yurianto, puskesmas sudah berperan memonitor pasien korona.
Yurianto yakin pasien cepat sembuh jika menjalani isolasi mandiri dengan tepat. Pasien tidak boleh mengalami kepanikan dan meremehkan virus itu.
"Penyakit ini serius, tetapi enggak usah panik karena pada kenyataannya ini penyakit bisa disembuhkan, karena dunia mengatakan lebih banyak yang sembuh," kata Yurianto.
Jumlah positif korona di Indonesia menjadi 2.491 kasus. Sebanyak 192 pasien di antaranya dinyatakan sembuh, sedangkan 209 orang meninggal.
Jakarta: Pasien virus korona (covid-19) yang selesai menjalani isolasi mandiri selama 14 hari belum diizinkan berinteraksi dengan masyarakat. Sebab, pasien itu harus menjalani pemeriksaan lanjutan oleh tim medis di rumah sakit.
"Kalau sudah negatif, sudah betul-betul negatif dan tim medis meyakini bahwa dia tidak lagi menjadi sumber penularan baru bisa berinteraksi dengan masyarakat," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan korona, Achmad Yurianto dalam konferensi Pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN), Jakarta Timur, Senin, 6 April 2020.
Selama isolasi mandiri itu, kata Yurianto, pasien akan dipantau tim medis. Petugas kesehatan harus memastikan kondisi pasien yang mulanya panas, batuk dan sesak napas sembuh total.
"Sampai dengan hari terakhir (14 hari) menjadi tanpa bantuan, berarti itu di dalam kondisi baik," ujar dia.
Baca:
Warga Diminta Konsisten Menggunakan Masker Kain
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu mengatakan pemeriksaan lanjutan setelah isolasi mandiri bisa dilakukan di puskesmas setempat. Sebab, kata Yurianto, puskesmas sudah berperan memonitor pasien korona.
Yurianto yakin pasien cepat sembuh jika menjalani isolasi mandiri dengan tepat. Pasien tidak boleh mengalami kepanikan dan meremehkan virus itu.
"Penyakit ini serius, tetapi enggak usah panik karena pada kenyataannya ini penyakit bisa disembuhkan, karena dunia mengatakan lebih banyak yang sembuh," kata Yurianto.
Jumlah positif korona di Indonesia menjadi 2.491 kasus. Sebanyak 192 pasien di antaranya dinyatakan sembuh, sedangkan 209 orang meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)