medcom.id, Jakarta: Gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Sydney kembali dilempari cat berwarna merah pada 15 Agustus lalu. Konjen RI di Sydney, Yayan GH Mulyana menyebutkan kejadian tersebut dilakukan sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
"Betul. gedung KJRI Sydney telah mengalami vandalisme berupa cipratan cat warna merah secara sporadiK," kata Yayan, Senin (17/8/2015).
Dari rekaman CCTV yang tersedia, Yayan mengemukakan perlemparan cat tersebut dilakukan oleh lebih dari satu orang. Pelaku juga diketahui membawa alat sendiri dalam melancarkan aksinya.
"Diketahui pelakunya 2 orang dilakukan dengan menggunakan alat booster sehingga cipatran cat sampai ke bagian atas gedung, memakai topi dan penutup muka sehingga tidak dapat dikenali," ungkap dia.
Untuk mengusut kejadian ini, KJRI sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Yayan menjelaskan, laporan itu dilakukan pada pukul 07.00 waktu Sydney.
"Kami meminta kepada polisi untuk melakukan investigasi secara tuntas dan hukum ditegakkan terhadap pelakunya. Kami juga telah sampaikan tuntutan ini kepada DFAT-NSW (New South Wales State Office of the Department of Foreign Affairs and Trade)," lanjutnya.
Belum diketahui motif pasti dari pelaku tersebut. Namun pada hari yang sama, Yayan mengemukakan terjadi demo besar-besaran di sejumlah kota di Sydney.
"Belum diketahui pasti apa motif vandalisme tersebut. Tanggal 15 Agustus, telah terjadi demo global Free West Papua di berbagai kota di dunia, termasuk di Canberra, Perth, Sydney, Melbourne dan Darwin," tutup dia.
Sebelumnya, KJRI di Maroubra juga pernah dilempari cat merah pada pagi hari (3/3/2015) waktu setempat. Kejadian tersebut, bertepatan dengan jelang waktu eksekusi dua terpidana mati warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
medcom.id, Jakarta: Gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Sydney kembali dilempari cat berwarna merah pada 15 Agustus lalu. Konjen RI di Sydney, Yayan GH Mulyana menyebutkan kejadian tersebut dilakukan sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
"Betul. gedung KJRI Sydney telah mengalami vandalisme berupa cipratan cat warna merah secara sporadiK," kata Yayan, Senin (17/8/2015).
Dari rekaman CCTV yang tersedia, Yayan mengemukakan perlemparan cat tersebut dilakukan oleh lebih dari satu orang. Pelaku juga diketahui membawa alat sendiri dalam melancarkan aksinya.
"Diketahui pelakunya 2 orang dilakukan dengan menggunakan alat booster sehingga cipatran cat sampai ke bagian atas gedung, memakai topi dan penutup muka sehingga tidak dapat dikenali," ungkap dia.
Untuk mengusut kejadian ini, KJRI sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Yayan menjelaskan, laporan itu dilakukan pada pukul 07.00 waktu Sydney.
"Kami meminta kepada polisi untuk melakukan investigasi secara tuntas dan hukum ditegakkan terhadap pelakunya. Kami juga telah sampaikan tuntutan ini kepada DFAT-NSW (New South Wales State Office of the Department of Foreign Affairs and Trade)," lanjutnya.
Belum diketahui motif pasti dari pelaku tersebut. Namun pada hari yang sama, Yayan mengemukakan terjadi demo besar-besaran di sejumlah kota di Sydney.
"Belum diketahui pasti apa motif vandalisme tersebut. Tanggal 15 Agustus, telah terjadi demo global Free West Papua di berbagai kota di dunia, termasuk di Canberra, Perth, Sydney, Melbourne dan Darwin," tutup dia.
Sebelumnya, KJRI di Maroubra juga pernah dilempari cat merah pada pagi hari (3/3/2015) waktu setempat. Kejadian tersebut, bertepatan dengan jelang waktu eksekusi dua terpidana mati warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)