Bogor: Kadiv Hubinter Polri Irjen Saiful Maltha berharap, kehadiran polisi wanita (polwan) dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bisa membantu masyarakat di daerah konflik. Sebab, di daerah konflik terdapat anak-anak dan lansia.
“Saya kira keibuan dari polwan bisa membantu anak-anak dan ibu-ibu tua renta yang trauma karena konflik internal,” ungkap Saiful di Pusat Pelatihan Multifungsi Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu 16 Desember 2018.
PBB sebelumnya meminta Polri mengutus polwan untuk misi perdamaian PBB, periode 2019-2020 di Afrika Tengah (Minusca) dan Darfur (UNAMID).
Polri mengirimkan 29 Polwan yang akan bergabung dalam Formed Police Unit (FPU). Jumlah ini terdiri dari 14 polwan di FPU Minusca dan 15 polwan di FPU UNAMID.
Ini adalah kali pertama polwan bergabung dalam FPU. Sebelum dikirim ke daerah konflik, para polwan mendapat pelatihan serupa polisi laki-laki pada Maret 2018 untuk Minusca dan Juni 2018 untuk Unamid.
Pelatihan itu berupa pembekalan tiga bahasa asing, kemampuan taktis, pengetahuan medan daerah konflik, medis, dan lain-lain. Nantinya seluruh FPU akan berangkat pada 5 Januari 2019 dan menjalani misi selama satu tahun.
Bogor: Kadiv Hubinter Polri Irjen Saiful Maltha berharap, kehadiran polisi wanita (polwan) dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bisa membantu masyarakat di daerah konflik. Sebab, di daerah konflik terdapat anak-anak dan lansia.
“Saya kira keibuan dari polwan bisa membantu anak-anak dan ibu-ibu tua renta yang trauma karena konflik internal,” ungkap Saiful di Pusat Pelatihan Multifungsi Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu 16 Desember 2018.
PBB sebelumnya meminta Polri mengutus polwan untuk misi perdamaian PBB, periode 2019-2020 di Afrika Tengah (Minusca) dan Darfur (UNAMID).
Polri mengirimkan 29 Polwan yang akan bergabung dalam Formed Police Unit (FPU). Jumlah ini terdiri dari 14 polwan di FPU Minusca dan 15 polwan di FPU UNAMID.
Ini adalah kali pertama polwan bergabung dalam FPU. Sebelum dikirim ke daerah konflik, para polwan mendapat pelatihan serupa polisi laki-laki pada Maret 2018 untuk Minusca dan Juni 2018 untuk Unamid.
Pelatihan itu berupa pembekalan tiga bahasa asing, kemampuan taktis, pengetahuan medan daerah konflik, medis, dan lain-lain. Nantinya seluruh FPU akan berangkat pada 5 Januari 2019 dan menjalani misi selama satu tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)