Presiden Yayasan UID Mari Elka Pangestu. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay.
Presiden Yayasan UID Mari Elka Pangestu. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay.

Jokowi Minta Yayasan UID Bantu Perluas Revolusi Mental

Annisa ayu artanti • 27 November 2018 06:36
Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta Yayasan United in Diversity (UID) membantu memperluas revolusi mental. Presiden Yayasan UID Mari Elka Pangestu mengakui, alasan Jokowi meminta untuk memperluas revolusi mental karena perubahan dan tantangan zaman cepat berubah.
 
Jokowi menginginkan, masyarakat Indonesia bisa melewati tahapan tersebut. Revolusi mental diharapkan tidak hanya dimiliki oleh para birokrat tetapi juga semua pihak.
 
"Awalnya untuk birokrasi, tapi tadi beliau inginnya tidak hanya untuk birokrasi tapi diperluas," kata Mari di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 27 November 2018.

Jokowi juga meminta revolusi mental dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat seperti buruh dan dunia usaha. Melalui revolusi mental, Jokowi yakin Indonesia bisa membuat perubahan.
 
"Jadi setiap lini di masyarakat, tidak hanya birokrasi yang harus berubah tapi buruh juga harus berubah, pekerja harus berubah, dunia usaha harus berubah," jelas dia.
 
Atas dasar itu, Yayasan UID diminta untuk bergabung dengan tim Lemhanas dan tim Ristekdikti yang diketuai Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordintor Bidang Kemaritiman untuk menyebarkan revolusi mental.
 
Menurut Mari, Yayasan UID memiliki metode tersendiri untuk menerapkan revolusi mental. Salah satunya membiasakan diri untuk banyak mendengar.
 
"Kalau kami melihatnya ini metode bepikir untuk mengubah mindset kita. Kita harus belajar mendengar, supaya kita tidak hanya echo chamber, hanya mendengar yang sama dengan kita, kita harus belajar mendengar supaya mengetahui adanya pendapat yang berbeda," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan