Jakarta: Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi pembentukan Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I). Menurutnya, kehadiran P2I dapat menyebarkan nilai agama dan menjaga Indonesia.
"Tentu, P2I bisa menguatkan pondok pesantren itu sendiri. Ini penting untuk menguatkan institusi maupun lembaga kemasyarakatan," ujar Lukman usai menghadiri Launching P2I di Aula Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, Minggu, 7 Januari 2018.
Lukman bakal mendukung himpunan pengasuh pondok pesantren terbesar di Indonesia ini. Sebab, pesantren merupakan tulang punggung pendidikan Islam pertama.
"Pondok pesantren juga sekolah Islam tertua sebelum lahirnya perguruan tinggi. Maka kita harus mendukung sepenuhnya," imbuh Lukman.
Sementara itu, ketua P21 M. Tata Taufik mengatakan, P2I bertujuan membangun kapasitas dan kualitas pendidikan pesantren agar memiliki daya saing kuat. Ia ingin sumber daya manusia di pesantren setara dengan satuan pendidikan di tingkat nasional maupun internasional.
Setidaknya ada 10 isu yang menjadi fokus P2I. Sepuluh isu itu adalah persoalan regulasi pesantren, model pengembangan pesantren, dan peran pembangunan masyarakat dan bangsa.
"Kami juga fokus pada ekonomi masyarakat, kemandirian, kontribusi pemikiran bagi pemerintah menghadapi isu-isu sosial, juga kaderisasi pesantren," ujar dia.
Isu lain yang mendapat perhatian ialah soal penataan kelembagaan, transfer pengalaman antar-pesantren, dan kerja sama regional, nasional serta internasional.
Pendiri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Kuningan, Jawa Barat ini berharap P2I bisa menyatukan seluruh pengasuh pondok pesantren di Tanah Air. Mengingat, belum ada organisasi khusus yang menampung aspirasi para pengurus pesantren.
"Belum ada organisasi untuk menampung aspirasi pemikiran dan membahas berbagai persoalan yang muncul baik secara nasional maupun internasional, maka diperlukan adanya organisasi tersebut," pungkas Tata.
Jakarta: Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi pembentukan Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I). Menurutnya, kehadiran P2I dapat menyebarkan nilai agama dan menjaga Indonesia.
"Tentu, P2I bisa menguatkan pondok pesantren itu sendiri. Ini penting untuk menguatkan institusi maupun lembaga kemasyarakatan," ujar Lukman usai menghadiri Launching P2I di Aula Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, Minggu, 7 Januari 2018.
Lukman bakal mendukung himpunan pengasuh pondok pesantren terbesar di Indonesia ini. Sebab, pesantren merupakan tulang punggung pendidikan Islam pertama.
"Pondok pesantren juga sekolah Islam tertua sebelum lahirnya perguruan tinggi. Maka kita harus mendukung sepenuhnya," imbuh Lukman.
Sementara itu, ketua P21 M. Tata Taufik mengatakan, P2I bertujuan membangun kapasitas dan kualitas pendidikan pesantren agar memiliki daya saing kuat. Ia ingin sumber daya manusia di pesantren setara dengan satuan pendidikan di tingkat nasional maupun internasional.
Setidaknya ada 10 isu yang menjadi fokus P2I. Sepuluh isu itu adalah persoalan regulasi pesantren, model pengembangan pesantren, dan peran pembangunan masyarakat dan bangsa.
"Kami juga fokus pada ekonomi masyarakat, kemandirian, kontribusi pemikiran bagi pemerintah menghadapi isu-isu sosial, juga kaderisasi pesantren," ujar dia.
Isu lain yang mendapat perhatian ialah soal penataan kelembagaan, transfer pengalaman antar-pesantren, dan kerja sama regional, nasional serta internasional.
Pendiri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Kuningan, Jawa Barat ini berharap P2I bisa menyatukan seluruh pengasuh pondok pesantren di Tanah Air. Mengingat, belum ada organisasi khusus yang menampung aspirasi para pengurus pesantren.
"Belum ada organisasi untuk menampung aspirasi pemikiran dan membahas berbagai persoalan yang muncul baik secara nasional maupun internasional, maka diperlukan adanya organisasi tersebut," pungkas Tata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)