medcom.id, Jakarta: Kepolisian Republik Indonesia sudah menangkap belasan orang sejak ledakan bom dan baku tembak di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari. Dari belasan orang itu, enam diduga terkait dengan terduga teroris yang tewas.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengungkapkan, enam orang yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di sejumlah wilayah di tanah air terhubung dengan seorang terduga teroris. Terduga teroris, D mengirim pesan pada enam orang yang ditangkap.
"D (terduga teroris) mengirim pesan kepada enam orang ini. Semacam pesan wasiat," beber Anton di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016).
Anton tak mau mengungkapkan darimana orang-orang ini ditangkap. Tapi kata dia, keenam orang ini mendapat pesan dari D, terduga teroris yang tewas di pos polisi Thamrin.
"D meminta suruh jaga istrinya, anaknya, harta warisannya," tambah Anton.
Pihaknya sampai saat ini terus mendalami keterlibatan ke enam orang tersebut dengan terduga teroris. Sebab, diduga ke enamnya mengetahui D bakal melakukan bunuh diri.
Polisi kata dia juga tengah mendalami, apa ke enamnya membantu pengeboman di Thamrin. "Kemungkinan saja mengajarkan rakit bom, tapi masih kita dalami," pungkas dia.
Rentetan ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jalan M.H. Thamrin pada Kamis, 14 Januari, pukul 10.50 WIB. Delapan orang tewas, Sedangkan 23 orang terluka, beberapa di antaranya adalah warga asing.
medcom.id, Jakarta: Kepolisian Republik Indonesia sudah menangkap belasan orang sejak ledakan bom dan baku tembak di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari. Dari belasan orang itu, enam diduga terkait dengan terduga teroris yang tewas.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengungkapkan, enam orang yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di sejumlah wilayah di tanah air terhubung dengan seorang terduga teroris. Terduga teroris, D mengirim pesan pada enam orang yang ditangkap.
"D (terduga teroris) mengirim pesan kepada enam orang ini. Semacam pesan wasiat," beber Anton di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016).
Anton tak mau mengungkapkan darimana orang-orang ini ditangkap. Tapi kata dia, keenam orang ini mendapat pesan dari D, terduga teroris yang tewas di pos polisi Thamrin.
"D meminta suruh jaga istrinya, anaknya, harta warisannya," tambah Anton.
Pihaknya sampai saat ini terus mendalami keterlibatan ke enam orang tersebut dengan terduga teroris. Sebab, diduga ke enamnya mengetahui D bakal melakukan bunuh diri.
Polisi kata dia juga tengah mendalami, apa ke enamnya membantu pengeboman di Thamrin. "Kemungkinan saja mengajarkan rakit bom, tapi masih kita dalami," pungkas dia.
Rentetan ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jalan M.H. Thamrin pada Kamis, 14 Januari, pukul 10.50 WIB. Delapan orang tewas, Sedangkan 23 orang terluka, beberapa di antaranya adalah warga asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)