Presiden Prabowo Subianto mengumumkan susunan kabinet Merah Putih. (foto: Medcom)
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan susunan kabinet Merah Putih. (foto: Medcom)

Prabowo Diyakini Mampu Wujudkan Swasembada Pangan

Al Abrar • 23 Oktober 2024 12:59
Jakarta: Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, menyatakan keyakinannya bahwa target swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai dalam waktu empat hingga lima tahun mendatang. Menurutnya, dengan strategi yang tepat, tujuan besar ini bisa diwujudkan.
 
"Diperlukan harapan yang konsisten dan strategi serta model intervensi yang berbeda dari sebelumnya," ungkap Said dalam pernyataannya pada Rabu, 23 Oktober 2024. 
 
Said menekankan, visi besar Presiden Prabowo harus diikuti dengan penerapan kebijakan yang kuat oleh para menteri terkait, khususnya yang menangani urusan pangan. Ia memperingatkan bahwa jika strategi yang diterapkan tidak tepat, maka pencapaian target bisa terhambat.

"Jika kebijakan, program, dan strategi yang diterapkan sesuai, dalam satu periode kepemimpinan swasembada bisa terwujud, meskipun untuk seluruh komoditas mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama dari lima tahun," jelasnya.
 
Baca: Prabowo Gelar Sidang Kabinet Perdana Hari Ini, Apa yang Dibahas?
 
Said juga menyoroti pentingnya pemerintah fokus menentukan komoditas yang menjadi prioritas dalam program swasembada ini.
 
"Target swasembada dalam empat hingga lima tahun itu sah-sah saja, tapi harus realistis dan fokus pada komoditas tertentu. Harus jelas dulu apakah swasembada ini merujuk pada beras atau mencakup semua komoditas pangan lainnya," lanjut Said.
 
Ia menambahkan bahwa kebijakan swasembada pangan harus dilaksanakan secara efisien dan tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan petani.
 
"Peningkatan produksi memang diperlukan, namun yang tak kalah penting adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi petani," ujarnya.
 
Said menyarankan agar diversifikasi produk pangan menjadi bagian dari strategi peningkatan produksi. Menurutnya, petani perlu didorong untuk mengembangkan produk unggulan yang khas dari setiap daerah, sehingga produksi tidak terkonsentrasi pada komoditas tertentu saja.
 
"Peningkatan produksi harus lebih bervariasi, mengingat Indonesia memiliki ragam pangan yang luas. Pengembangan produk sesuai dengan potensi daerah menjadi sebuah keharusan," tambahnya.
 
Dalam kajian yang dilakukan KRKP bersama Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Said menyebutkan ada lima langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Langkah-langkah tersebut adalah penguatan infrastruktur pendukung, riset dan pengembangan, difusi inovasi teknologi, pendampingan dan peningkatan kapasitas petani, serta penataan pasar yang menguntungkan petani.
 
"Jika lima langkah ini dilaksanakan secara bersamaan, peningkatan produksi dan pendapatan petani akan nyata," tegasnya.
 
Said juga menekankan pentingnya investasi pemerintah, tidak hanya pada infrastruktur fisik seperti irigasi dan jalan, tetapi juga pada teknologi pertanian yang modern.
 
"Selain infrastruktur fisik, perhatian juga harus diberikan pada lahan pertanian, input teknologi, dan pengetahuan petani," tutupnya.
 
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam pidato perdananya usai dilantik, menyatakan ambisinya untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Ia menekankan pentingnya Indonesia untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya, serta menargetkan swasembada pangan dalam kurun waktu empat hingga lima tahun.
 
"Kita harus segera mencapai ketahanan pangan dan mampu memproduksi kebutuhan pangan kita sendiri," ujar Prabowo.
 
Prabowo juga menyampaikan keinginannya agar Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia. "Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia," tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan