Jakarta: Antibodi covid-19 masyarakat Indonesia meningkat. Hal itu mengacu survei serologi yang dilakukan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Tim Pandemi Covid-19 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).
"Kalau kita lihat ada peningkatan empat kali lipat kadar antibodi covid-19 di Indonesia," kata perwakilan Tim Pandemi Covid-19 FKM UI Iwan Ariawan dalam konferensi pers Kemenkes di Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2022.
Ahli Biostatistik FKM UI itu menyampaikan peningkatan terlihat dalam kurun waktu Desember 2021 hingga Juli 2022. Rata-rata kadar antibodi masyarakat Indonesia pada akhir 2021 sebesar 444 unit per mililiter menjadi 2.097 unit per mililiter.
Jumlah masyarakat yang memiliki antibodi covid-19 juga meningkat. Pada Desember 2021, proporsi penduduk yang mempunyai antibodi covid-19 sebesar 87,8 persen.
"Meningkat menjadi 98,5 persen pada Juli 2022," ungkap dia.
Meskipun jumlah antibodi meningkat, bukan berarti masyarakat terbebas dari covid-19. Namun, kata dia, antibodi bisa melindungi masyarakat dari dampak buruk virus korona.
"Saat terinfeksi risiko untuk terkena covid berat atau meninggal itu berkurang karena adanya kadar antibodi yang tinggi," sebut dia.
Selain itu, Iwan menjelaskan survei serologi dilakukan di 100 kabupaten/kota di 34 provinsi. Jumlah sampel sebanyak 20.501 orang.
Dia menyampaikan hampir 84,5 persen responden survei serologi Juli 2022 merupakan orang yang sama saat jajak pendapat dilakukan pada Desember 2021. Sehingga, perkembangan antibodi di Indonesia bisa terlihat dengan jelas.
"Bisa dilihat perkembangan antibodinya," ujar dia.
Tim mendatangi langsung para responden. Selain menyampaikan kuesioner atau pertanyaan, tim mengambil darah untuk memeriksa antibodi responden.
"Pemeriksaan dilakukan di BKPK dan jajaran laboratorium lainnya," ujar dia.
Jakarta: Antibodi
covid-19 masyarakat Indonesia meningkat. Hal itu mengacu survei serologi yang dilakukan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Tim Pandemi Covid-19 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).
"Kalau kita lihat ada peningkatan empat kali lipat kadar antibodi covid-19 di Indonesia," kata perwakilan Tim Pandemi Covid-19 FKM UI Iwan Ariawan dalam konferensi pers Kemenkes di Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2022.
Ahli Biostatistik FKM UI itu menyampaikan peningkatan terlihat dalam kurun waktu Desember 2021 hingga Juli 2022. Rata-rata kadar antibodi masyarakat Indonesia pada akhir 2021 sebesar 444 unit per mililiter menjadi 2.097 unit per mililiter.
Jumlah masyarakat yang memiliki antibodi
covid-19 juga meningkat. Pada Desember 2021, proporsi penduduk yang mempunyai antibodi covid-19 sebesar 87,8 persen.
"Meningkat menjadi 98,5 persen pada Juli 2022," ungkap dia.
Meskipun jumlah antibodi meningkat, bukan berarti masyarakat terbebas dari
covid-19. Namun, kata dia, antibodi bisa melindungi masyarakat dari dampak buruk virus korona.
"Saat terinfeksi risiko untuk terkena covid berat atau meninggal itu berkurang karena adanya kadar antibodi yang tinggi," sebut dia.
Selain itu, Iwan menjelaskan survei serologi dilakukan di 100 kabupaten/kota di 34 provinsi. Jumlah sampel sebanyak 20.501 orang.
Dia menyampaikan hampir 84,5 persen responden survei serologi Juli 2022 merupakan orang yang sama saat jajak pendapat dilakukan pada Desember 2021. Sehingga, perkembangan antibodi di Indonesia bisa terlihat dengan jelas.
"Bisa dilihat perkembangan antibodinya," ujar dia.
Tim mendatangi langsung para responden. Selain menyampaikan kuesioner atau pertanyaan, tim mengambil darah untuk memeriksa antibodi responden.
"Pemeriksaan dilakukan di BKPK dan jajaran laboratorium lainnya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)