medcom.id, Jakarta: Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengaku kasus pemerkosaan seperti yang menimpa YY bukan pertama kalinya. Daerah tempat pemerkosaan itu memang dikenal sebagai sarang kriminal.
"Daerah itu, kriminalnya tinggi. Lokasinya dekat dengan hutan," kata Ridwan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (4/5/2016).
Ridwan merinci daerah tempat pemerkosaan YY itu merupakan perbatasan Sumatra Selatan dengan Bengkulu. Jarak tempuh dari tempat tersebut ke kota Bengkulu sekira 130 kilometer atau waktu tempuh sekira tiga jam.
Menurut Ridwan, pemicu utamanya adalah tingkat kemiskinan yang tinggi, pendidikan sebagian masyarakat yang sangat rendah dan krisis keteladanan. Ridwan memiliki rencana untuk menghilangkan pemicu kriminalitas tersebut.
"Kita akan bangun pondok pesantren di sana, sekolah-sekolah unggulan," ucap Ridwan.
Politikus Partai Golkar ini akan menghentikan operasional kafe-kafe musik di seluruh wilayah Bengkulu yang dianggap rawan. Terutama, kafe yang menjadi sarang narkoba, judi, prostitusi dan minuman keras.
"Kita akan melakukan operasi besar-besaran dengan menerjunkan segenap aparat berwenang. Operasi yang berkesinambungan," kata dia.
Ridwan menambahkan, pada Kamis 5 Mei 2016, dirinya bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Susana Yembise akan mengunjungi makam dan kediaman orang tua Yuyun.
"Besok pagi, saya sama bu Menteri ke lokasi, saya harapkan ini jadi yang terakhir. Kita akan tabur bunga, baca Yassin, menyambangi keluarga korban dan memberikan santunan," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengaku kasus pemerkosaan seperti yang menimpa YY bukan pertama kalinya. Daerah tempat pemerkosaan itu memang dikenal sebagai sarang kriminal.
"Daerah itu, kriminalnya tinggi. Lokasinya dekat dengan hutan," kata Ridwan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (4/5/2016).
Ridwan merinci daerah tempat pemerkosaan YY itu merupakan perbatasan Sumatra Selatan dengan Bengkulu. Jarak tempuh dari tempat tersebut ke kota Bengkulu sekira 130 kilometer atau waktu tempuh sekira tiga jam.
Menurut Ridwan, pemicu utamanya adalah tingkat kemiskinan yang tinggi, pendidikan sebagian masyarakat yang sangat rendah dan krisis keteladanan. Ridwan memiliki rencana untuk menghilangkan pemicu kriminalitas tersebut.
"Kita akan bangun pondok pesantren di sana, sekolah-sekolah unggulan," ucap Ridwan.
Politikus Partai Golkar ini akan menghentikan operasional kafe-kafe musik di seluruh wilayah Bengkulu yang dianggap rawan. Terutama, kafe yang menjadi sarang narkoba, judi, prostitusi dan minuman keras.
"Kita akan melakukan operasi besar-besaran dengan menerjunkan segenap aparat berwenang. Operasi yang berkesinambungan," kata dia.
Ridwan menambahkan, pada Kamis 5 Mei 2016, dirinya bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Susana Yembise akan mengunjungi makam dan kediaman orang tua Yuyun.
"Besok pagi, saya sama bu Menteri ke lokasi, saya harapkan ini jadi yang terakhir. Kita akan tabur bunga, baca Yassin, menyambangi keluarga korban dan memberikan santunan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)