Presiden Jokowi didampingi Menkes Nila F Moeloek di Puskesmas Ciracas. Foto: MTVN.com/Whisnu Mardiansyah.
Presiden Jokowi didampingi Menkes Nila F Moeloek di Puskesmas Ciracas. Foto: MTVN.com/Whisnu Mardiansyah.

Ragu Keaslian Vaksin, Menkes Persilakan Orangtua Memvaksin Ulang Anaknya

Whisnu Mardiansyah • 18 Juli 2016 12:29
medcom.id, Jakarta: Kementerian Kesehatan menggelar vaksinasi ulang mulai hari ini. Salah satu tempat vaksinasi ulang ada di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Kemenkes mempersilakan orangtua korban untuk mendaftar dan memvaksin ulang anak jika ragu soal keaslian vaksin.
 
Vaksinasi ulang ini merupakan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan terhadap anak yang diduga menerima vaksin palsu. Untuk wilayah DKI Jakarta, ada dua tempat yang terbukti menjual dan menggunakan vaksin palsu, yaitu Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramatjati dan Klinik Bidan Elly, Ciracas.
 
Tim Satgas Vaksin Palsu mencatat ada 197 balita yang mendapatkan vaksin palsu di Klinik Bidan Elly, Ciracas, Jakarta Timur. Sedangkan untuk di RS Harapan Bunda, tim masih mendata. Kemenkes mempersilakan balita-balita diluar data di atas untuk divaksin ulang.

Ragu Keaslian Vaksin, Menkes Persilakan Orangtua Memvaksin Ulang Anaknya

Imunisasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Foto: MI/Ramdani.

"Kami melakukan pendataan ulang, siapa dirinya yang melakukan vaksin di klinik tersebut. Ragu bahwa ini vaksin palsu atau tidak silakan mendaftar," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jalan H. Baping, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016). Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung vaksinasi ulang itu.
 
Dalam vaksinasi ulang ini Kemenkes memberikan lima vaksin dasar penta bio. Yaitu vaksin DPT, campak, influenza, hepatitis B dan polio. "Kita memberikan (vaksinasi ulang) agar ibu-ibu merasa aman," jelas Nila.
 
(Klik: Vaksin yang Dipalsukan Mayoritas Impor)
 
Untuk bisa mendapatkan vaksinasi ulang, orangtua cukup membawa buku imunisasi dari klinik lama. Pendaftaran dilakukan di posko vaksinasi ulang. Salah satunya di Puskesmas Ciracas. Selanjutnya, melakukan registrasi dan pencatatan. 
 
Juga ada konsultasi dengan dokter anak untuk merekomendasikan apakah anak perlu divaksin ulang atau tidak. "Jumlah 36 (orangtua) yang datang hari ini, tapi kan besok ada lagi, ada lagi," ujar Nila.
 
Selain membuka posko vaksinasi ulang di Puskesmas Ciracas, Kementerian Kesehatan membuka posko vaksinasi ulang di Rumah Sakit Umum Ciracas, Jakarta Timur. Selain di dua tempat tersebut, orang tua anak bisa memvaksin anaknya di rumah sakit lain.
 
"Ada juga Posko Aduan 1500567 Hallo Kemkes, nanti kita bantu," ujar Nila.
 
Menkes menjamin vaksin untuk vaksinasi ulang dari pemerintah kali ini asli dan gratis. Ia meminta warga memanfaatkan program vaksinasi ulang ini ketimbang harus membayar mahal untuk biaya vaksin di rumah sakit ataupun klinik swasta.
 
"Saya kira ini langkah yang kita lakukan, supaya ibu-ibu juga tenang. Vaksin yang benar. Saya mengimbau sebenarnya ini juga program pemerintah diberikan vaksin di puskesmas atau di RS pemerintah. Yang pasti asli dari Biofarma, gratis," kata Nila.
 
Pelaksanaan imunisasi oleh tenaga kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah didampingi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
 
Adapun vaksin yang digunakan dalam vaksinasi ulang ini adalah vaksin DPT (Difteri Pertusis dan Anti Tetanus), HB (Hepatitis B) dan HiB Haemophilus Influenza type B atau yang lebih dikenal dengan sebutan vaksin pentavalen.
 
Kedua, Oral Polio Vaccine (OPV), vaksin untuk menghindari penyakit polio. Vaksin pentavalen dan OPV termasuk program nasional imunisasi dasar lengkap.
 
Penyidik Bareskrim Polri mengungkap kasus penjualan vaksin palsu dan menetapkan 23 orang sebagai tersangka. Kementerian Kesehatan merilis ada 14 rumah sakit, delapan bidan, dan dua klinik menggunakan vaksin palsu.
 
(Klik: Daftar Rumah Sakit & Klinik yang Pakai Vaksin Palsu)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan