Sejumlah kru kapal Crest Onyx bersiap untuk memindahkan bagian ekor pesawat AirAsia QZ 8501 saat tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (11/1/2015)--MI/Arya Manggala
Sejumlah kru kapal Crest Onyx bersiap untuk memindahkan bagian ekor pesawat AirAsia QZ 8501 saat tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (11/1/2015)--MI/Arya Manggala

Investigator KNKT Dalami Sistem Pesawat

Hardiat Dani Satria • 06 Februari 2015 16:01
medcom.id, Jakarta: Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait jatuhnya AirAsia QZ8501 memasuki tahap pendalaman sistem pesawat. Penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui.     
 
"Belum ada (hasil investigasi) apa-apa. Kita masih mempelajari pesawatnya dulu," kata Investigator KNKT Nurcahyo Utomo saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat (6/2/2015).
 
Nurcahyo mengatakan pihaknya belum bisa mempublikasi hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat.

Sebelumnya, KNKT telah merilis hasil imvestigasi awal pada 29 Januari lalu. Hasilnya, KNKT masih perlu melakukan validasi secara mendalam ihwal kondisi pesawat yang diduga mengalami stall sebelum jatuh.
 
"Belum-belum, nantilah kita teliti," imbuh Nurcahyo.
 
Untuk saat ini, KNKT masih melakukan pengumpulan data-data dan melakukan kajian mendalam. Nurcahyo mengaku tak tahu kapan hasil kajian itu rampung. "Masih jauh. makanya sedang kita kumpul kumpulkan dulu, kita pelajari. Ya masih jauh," ujar Nurcahyo.
 
Sebelumnya, dikabarkan pesawat AirAsia QZ8501 mengalami stall sebelum jatuh. Bahkan, menurut investigasi awal KNKT, alat stall warning AirAsia QZ8501 sempat menyala selama empat menit.
 
Stall merupakan kondisi pesawat saat kehilangan daya angkat. Salah satu penyebabnya pitch attitude atau kemiringan moncong pesawat melebihi kemiringan yang ditentukan. Akan tetapi, informasi awal tersebut masih perlu divalidasi. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan