medcom.id, Jakarta: Gayatri Wailissa (Yati) rupanya sempat menghubungi keluarganya di Ambon, Maluku, sebelum tak sadarkan diri. Kala itu, 'anak ajaib' penguasa 14 bahasa asing itu terdengar ceria.
Sang ayahanda, Dedi Wailissa, menceritakan saat itu Yati menghubunginya sekitar pukul 10.00 waktu WITA. Anak kedua dari tiga bersaudara itu dengan gembira menyampaikan kegiatannya selama berada di Jakarta.
"Beta baru akan berenang dan latihan menembak," kata Dedi yang menirukan perkataan Yati di Rumah Duka RSPAD, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014) sore.
Dedi mengaku gembira mendengar suara buah hatinya begitu semangat menyampaikan kegiatannya. Setelah berbicara dengan Dedi, Yati kemudian berbincang dengan adiknya, Dani. Kepada Dani, Yati mengatakan dirinya akan segera mencapai cita-citanya sebagai diplomat, "Beta akan menjadi Diplomat dan kamu juga harus menjadi ahli Matematika ya," ujar Dedi menirukan ucapan Yati.
Sekitar pukul 10.30 WITA, Dedi terpaksa mengakhiri pembicaraan dengan Yati lantaran harus segera menuntaskan pekerjaan. Namun, 30 menit kemudian ia menerima kabar dari Jakarta bahwa anaknya jatuh sakit.
"Kata saudara saya di Jakarta, Yati mengeluhkan kepalanya sakit hingga dia koma selama empat hari dan dirawat di RS Abdi Waluyo dan akhirnya meninggal dunia," kata Dedi.
medcom.id, Jakarta: Gayatri Wailissa (Yati) rupanya sempat menghubungi keluarganya di Ambon, Maluku, sebelum tak sadarkan diri. Kala itu, 'anak ajaib' penguasa 14 bahasa asing itu terdengar ceria.
Sang ayahanda, Dedi Wailissa, menceritakan saat itu Yati menghubunginya sekitar pukul 10.00 waktu WITA. Anak kedua dari tiga bersaudara itu dengan gembira menyampaikan kegiatannya selama berada di Jakarta.
"Beta baru akan berenang dan latihan menembak," kata Dedi yang menirukan perkataan Yati di Rumah Duka RSPAD, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014) sore.
Dedi mengaku gembira mendengar suara buah hatinya begitu semangat menyampaikan kegiatannya. Setelah berbicara dengan Dedi, Yati kemudian berbincang dengan adiknya, Dani. Kepada Dani, Yati mengatakan dirinya akan segera mencapai cita-citanya sebagai diplomat, "Beta akan menjadi Diplomat dan kamu juga harus menjadi ahli Matematika ya," ujar Dedi menirukan ucapan Yati.
Sekitar pukul 10.30 WITA, Dedi terpaksa mengakhiri pembicaraan dengan Yati lantaran harus segera menuntaskan pekerjaan. Namun, 30 menit kemudian ia menerima kabar dari Jakarta bahwa anaknya jatuh sakit.
"Kata saudara saya di Jakarta, Yati mengeluhkan kepalanya sakit hingga dia koma selama empat hari dan dirawat di RS Abdi Waluyo dan akhirnya meninggal dunia," kata Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
