medcom.id, Jakarta: Indekos dan kontrakan dinilai menjadi tempat favorit teroris untuk trasit sebelum melakukan aksinya. Selain tertutup, pengamanan indekos juga lebih longgar.
"Kos-kosan dan kontrakan juga paling aman, tak terlalu ketat pengawasannya," kata Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono, Minggu (11/12/2016)
Hal itu yang membuat terduga terduga teroris Muhamad Nur Solihin, Agus Supriyadi, dan Dian Yulia Novi menempati rumah indekos di Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Mereka bebas keluar masuk tanpa diganggu warga sekitar. “Ketiganya baru menempati rumah kontrakan tersebut sekitar empat hari,” ujar Awi.
Kemarin, Tim Densus 88 mengamankan bahan peledak dari kamar 104 yang ditempati Dian. Sejak semalam, rumah indekos itu telah diberi garis batas keamanan.
“Rencananya mereka akan melakukan aksinya hari ini. Belum terkonfirmasi objek vital apa yang akan mereka serang? Kenapa hari Minggu? Nanti kalau ada perkembangan kita sampaikan. Tidak mudah meminta keterangan dari teroris,” ujar Awi.
Mereka diketahui tergabung dalam Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) yang merupakan sel baru dari jaringan Bahrun Naim.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar (Mabes) Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan bom di rumah indekos di Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Tim mengambil sejumlah barang dari kamar 104 tempat terduga teroris Dian Yuli Novi tinggal.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/nbweX2EK" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Indekos dan kontrakan dinilai menjadi tempat favorit teroris untuk trasit sebelum melakukan aksinya. Selain tertutup, pengamanan indekos juga lebih longgar.
"Kos-kosan dan kontrakan juga paling aman, tak terlalu ketat pengawasannya," kata Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono, Minggu (11/12/2016)
Hal itu yang membuat terduga terduga teroris Muhamad Nur Solihin, Agus Supriyadi, dan Dian Yulia Novi menempati rumah indekos di Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Mereka bebas keluar masuk tanpa diganggu warga sekitar. “Ketiganya baru menempati rumah kontrakan tersebut sekitar empat hari,” ujar Awi.
Kemarin, Tim Densus 88 mengamankan bahan peledak dari kamar 104 yang ditempati Dian. Sejak semalam, rumah indekos itu telah diberi garis batas keamanan.
“Rencananya mereka akan melakukan aksinya hari ini. Belum terkonfirmasi objek vital apa yang akan mereka serang? Kenapa hari Minggu? Nanti kalau ada perkembangan kita sampaikan. Tidak mudah meminta keterangan dari teroris,” ujar Awi.
Mereka diketahui tergabung dalam Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) yang merupakan sel baru dari jaringan Bahrun Naim.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar (Mabes) Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan bom di rumah indekos di Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Tim mengambil sejumlah barang dari kamar 104 tempat terduga teroris Dian Yuli Novi tinggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
