Wali Kota Bandung Ridwan Kamil -- MTVN/Yogi Bayu Aji
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil -- MTVN/Yogi Bayu Aji

Kata Ridwan Kamil Soal Penyebab Banjir Bandung

Yogi Bayu Aji • 15 November 2016 16:42
medcom.id, Jakarta: Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan banjir di wilayahnya. Menurutnya, banjir disebabkan curah hujan yang tinggi hingga kondisi geografis Bandung.
 
"Ini sedang ada musim ekstrim. Yang banjir tidak hanya Bandung, ada Sukabumi, Garut, Subang. Bandung itu cekungan, berada di tengah. Sumber airnya bukan ada di Bandung, tapi ada di wilayah kabupaten di atasnya," kata Kang Emil, sapaannya, usai diskusi soal Aplikasi Jaga di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan H. R. Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (15/11/2016).
 
Menurut dia, setidaknya ada delapan dimensi untuk menengok masalah banjir di Bandung. Delapan dimensi itu di antaranya masalah sampah dan tata ruang.

"Kesimpulannya, jangan dikit-dikit oh ini gorong-gorong. Enggak sesederhana itu," jelas dia.
 
(Baca: Dianggap Biang Banjir, Pemkot Bandung Bongkar Jembatan)
 
Guna mengatasi banjir di wilayahnya, Emil berkoordinasi dengan pemerintahan daerah di sekitar Bandung. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata dia, juga sudah membuat lembaga koordinasi untuk sarana komunikasi dengan lima kabupaten di sekitar Bandung.
 
Emil mengaku sudah berupaya agar masalah air ini bisa ditangani dengan baik. Pada tahun pertama kepemimpinannya, Emil mengklaim sudah memperbanyak gorong-gorong.
 
"Kita kerja, trus di-bully atau dipuji. Kita enggak peduli karena memang kita kerja terus dengan keterbatasan anggaran, mencicil perbaikan sistem," jelas dia.
 
(Baca: Bukan Hanya Tol Air, Emil Siap Bangun Tempat Parkir Air)
 
Kawasan Pagarsih dan Pasteur, Kota Bandung beberapa kali dilanda banjir sejak akhir Oktober hingga November. Buruknya drainase dituding jadi penyebab utama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan