Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Terpopuler Nasional: Wilayah Kekuasaan Zulkarnaen Hingga Edy Mulyadi Emoh Diperiksa

Yogi Bayu Aji • 19 Desember 2020 07:42
Jakarta: Artikel terkait wilayah kekuasaan teroris Bom Bali 1, Zulkarnaen, menjadi berita terpopuler di kanal Nasional Medcom.id pada Jumat, 18 Desember 2020. Zulkarnaen disebut 'mengurus' sejumlah wilayah sebagai target terorisme.
 
Polemik sikap anggota DPRD DKI yang memilih walk out saat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan bicara juga disorot pembaca Medcom.id. Di samping itu, warganet fokus pada aktivis Edy Mulyadi yang menolak diperiksa penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. 
 
Berikut berita terpopuler di kanal Nasional Medcom.id dalam 24 jam terakhir:

1. Zulkarnaen Disebut Menguasai Wilayah Indonesia Hingga Australia


Pelaku Bom Bali 1, Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman, disebut menguasai sejumlah wilayah sebagai target terorisme. Wilayah tersebut dinamai mantiqi.
 
"Wilayahnya tidak hanya di Indonesia, tapi juga Malaysia dan Singapura," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Argo Yuwono di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 18 Desember 2020.
 
Menurut dia, Zulkarnaen menguasai empat mantiqi. Mantiqi I meliputi Malaysia dan Singapura. Mantiqi II mencakup Indonesia bagian barat, mantiqi III Indonesia bagian Timur, sedangkan mantiqi IV Australia. 

Selengkapnya baca di sini.

2. PSI Ditinggal Walk Out, Pengamat: Mencurigakan


Sikap anggota DPRD DKI yang walk out saat PSI akan bicara di Rapat Paripurna disebut mencurigakan. Walk out dinilai tidak mendasar dan tidak ada urgensinya.
 
"Saya curiga kenapa anggota DPRD mengucilkan PSI karena kritis menyikapi kenaikan pendapatan anggota DPRD. Padahal DPRD sempat mengatakan tidak ada rencana menaikkan pendapatan anggota DPRD,” kata Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan, Jumat 18 Desember 2020.
 
Azas Tigor mengungkapkan pimpinan DPRD DKI Jakarta membantah ada wacana kenaikan gaji. Seharusnya, kata Tigor, mereka tidak perlu walk out.
 
Selengkapnya baca di sini.

3. Edy Mulyadi Menolak Diperiksa Terkait Kesaksian Baku Tembak Polisi-FPI


Aktivis Edy Mulyadi menolak diperiksa penyidik Bareskrim Polri. Wartawan Forum News Network (FNN) itu sedianya diperiksa terkait konten YouTube kesaksian baku tembak antara polisi dan laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek.
 
Edy menilai konten di YouTube-nya ialah produk jurnalistik. Dia dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
 
"Hari ini Bareskrim Polri telah melayangkan surat klarifikasi kepada Dewan Pers terkait status kewartawanan dan perusahaan medianya," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen) Andi Rian saat dikonfirmasi, Jumat, 18 Desember 2020.
 
Selengkapnya baca di sini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan