Ilustrasi vaksin covid-19. AFP
Ilustrasi vaksin covid-19. AFP

Mendapat Bully Saat Amankan Jatah Vaksin, Bio Farma: Itu Vitamin

Fachri Audhia Hafiez • 09 Maret 2021 22:58
Jakarta: Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menceritakan masa awal pemesanan vaksin covid-19. Perusahaan pelat merah itu sempat mendapat perundungan (bully) ketika ingin mengamankan jatah vaksin Sinovac.
 
"Memang di-bully, kita tahu lah ya (fenomena itu). Kalau bagi kami sendiri di Bio Farma ya di-bully itu vitamin," kata Honesti dalam dialog virtual 'Evaluasi Satu Tahun Penanganan Covid-19 di Indonesia: Perspektif Kebijakan dan Implementasi', Selasa, 9 Maret 2021.
 
Honesti menyebut perundungan akibat pemerintah mengumumkan bakal membeli vaksin. Padahal, anggaran pembelian vaksin belum ada.

"Bio Farma bisa terancam utang besar-besaran. Kontraknya belum ada, (pengadaan) menyalahi aturan, dan budgetnya belum ada," ujar Honesti.
 
Honesti tak memungkiri risiko tinggi memesan vaksin Sinovac sebelum uji klinik tahap tiga selesai. Namun, langkah cepat mesti diambil pemerintah untuk mengamankan jatah vaksin.
 
Dia menyebut pengadaan jatah stok vaksin dalam negeri bisa molor bila keputusan tak cepat diambil. Sebab, negara-negara dengan dukungan finansial tinggi juga berebut jatah vaksin.
 
"Alhamdulillah Indonesia termasuk salah satu negara yang dipuji dalam sisi penyiapan vaksin. Kalau enggak salah ada 60 negara yang sudah mulai vaksinasi, kita salah satunya," ucap Honesti.
 
Dia mengatakan kepercayaan diri Indonesia memesan vaksin karena didukung semua pemangku kepentingan. Khususnya, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan yang menyokong kemudahan pendanaan.
 
"Intinya bagi kami kondisi pandemi memang harus dilakukan kolaborasi dari semua stakeholder. Kita tidak bisa lakukan sendiri," ujar Honesti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan