Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa(Foto: ANT/Syaiful Arif)
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa(Foto: ANT/Syaiful Arif)

Fakta Terbaru KRI Nanggala yang Hilang di Perairan Bali: Tenggelam Hingga Kedalaman 850 Meter

Patrick Pinaria • 25 April 2021 15:12
Jakarta: Kapal Selam KRI Nanggala-402 sudah tidak lagi berstatus sebagai hilang kontak. Teranyar, kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) tersebut dipastikan tenggelam atau dikenal dengan istilah subsunk.
 
Perubahan status tersebut diumumkan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada konferensi pers di Lanud Ngurah Rai Bali, Sabtu 24 April. 
 
"Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat," ujar Hadi.

Penemuan sejumlah barang bukti autentik menjadi alasan kuat KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam. Di antaranya adalah benda hitam bagian pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, grease (gemuk) untuk pelumas periskop kapal selam. Pelumas yang berubah warna menjadi oranye ini terdapat dalam botol.
 
Lalu, ada alas salat ABK, dan spons penahan panas agar tidak terjadi kondensasi di ruang kapal. Spons yang sebelumnya lebar itu ditemukan terpecah-pecah.
 

Berikut fakta-fakta lainnya terkait pencarian KRI Nanggala-402 di perairan Bali:
 
1. KRI Nanggala-402 Tenggelam Hingga 850 Meter
Perubahan status pencarian KRI Nanggala-402 menjadi status tenggelam terjadi lantaran penemuan barang-barang bukti yang ditemukan. Penemuan barang bukti tersebut menguatkan dugaan KRI Nanggala mengalami keretakan besar. Keretakan itu juga yang membuat kapal selam tenggelam hingga masuk ke palung laut sedalam 850 meter.
 
"Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu.
 

2. TNI Siapkan Evakuasi Medis untuk ABK KRI Nanggala-402
Status pencarian KRI Nanggala-402 meningkat dari submiss (hilang kontak) menjadi subsunk (tenggelam). Peningkatan pencarian kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) itu dilakukan menyusul penemuan sejumlah barang bukti autentik.
 
"TNI Angkatan Laut bersama Polri, Basarnas, KNKT, serta negara sahabat telah berupaya semaksimal mungkin mencari keberadaan KRI Nanggala-402," ucap Panglima TNI dalam siaran persnya.
 
KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali, Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam itu membawa 53 kru.
 
Pencarian terus dilakukan di area tersebut. Sebanyak 21 armada dikerahkan mencari KRI Nanggala-402. Antara lain KRI Rigel-933, KRI REM-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Dipenogoro-365, KRI DR Soeharso, dan satu helikopter seri Panther.
 
TNI mengerahkan 400 personel untuk mencari keberadaan kapal selam tersebut. Ratusan prajurit TNI AL itu akan menyisir perairan Bali. Sementara itu, Polri mengerahkan empat kapal yakni jenis sonar dan robotik, yang memiliki kemampuan menyelam.
 
Pembantuan dari negara sahabat yang telah tiba ialah HMAS Ballarat dari Australia dan pesawat mata-mata penjaga maritim Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon. Sementara itu, pembantuan yang segera tiba, yakni HMAS Sirius dari Australia.
 
Kemudian, kapal Rescue MV Swift dari Singapura yang dijadwalkan tiba pada Sabtu malam, 24 April 2021. Lalu, kapal Rescue MV Mega Bakti dari Malaysia yang diperkirakan tiba pada Minggu, 25 April 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan