Istri Edi, Susi yang menangis saat menyambut jenazah suaminya dan anaknya. Foto: MTVN/ Wanda Indana.
Istri Edi, Susi yang menangis saat menyambut jenazah suaminya dan anaknya. Foto: MTVN/ Wanda Indana.

Firasat Buruk Istri Sebelum Suami dan Anaknya Tewas di RSAL Mintohardjo

Wanda Indana • 15 Maret 2016 06:33
medcom.id, Jakarta: Edi Suwandi, 67, dan anak bungsunya dr. Dimas, 28, tewas terpanggang bersama dua korban lainnya saat menjalani terapi hiperbarik di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Pejompongan, Jakarta Pusat. Padahal, saat kejadian, Edi tidak memiliki jadwal terapi. Edi dijadwalkan pergi ke luar kota.
 
Susi, istri Edi, punya firasat buruk sebelum suami dan anaknya tewas. Selain tidak tidak memiliki jadwal terapi hiperbarik , dia juga heran dengan jadwal terapi edi yang mendadak berubah.
 
"Saya sudah bilang, besok saja terapinya, tapi tetap pergi. Biasanya terapinya pagi," kata Susi, di rumah duka di Jalan Taman Edelweis Timur, Blok H No. 39, Bekasi Barat, Selasa (15/3/2016).

Emi, Adik Edi, mengungkapkan kalau Edi pergi ke rumah sakit lantaran diajak besannya yang juga menjadi korban, Irjen Pol. Purn. Abubakar Nataprawira, 65. Emi bilang, Edi tak enak menolak ajakan besannya itu.
 
"Jadi Pak Edi dipaksa Pak Abubakar untuk terapi. Karena tidak enak, jadi berangkat, dan ngajak anaknya si Dimas," tambah Emi.
 
Susi tak kuasa menahan tangis saat dua mobil ambulance membawa jenazah suami dan anaknya di rumah duka. Susi tampak terus menangis sembari memanggil nama Edi dan Dimas. Susi terus memeluk dan mencium foto keduanya. Keluarga dan kerabat terus menguatkan Susi.
 
Pantauan Metrotvnews.com, para pelayat terlihat membungkus dua jenazah yang mengalami luka bakar serius dengan kain kafan. Rencananya, Jenazah Edi dan Dimas akan dimakamkan di Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Jakarta Timur, setelah salat zuhur.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan