medcom.id, Jakarta: Masyarakat yang anggota keluarganya hilang diminta untuk melapor ke polisi. Saat ini terdapat enam jenazah warga negara Indonesia yang belum teridentifikasi berada di ruang CT Scan Post Mortem Rumah Sakit Polri.
"Saya harap bantuan teman-teman media untuk membantu masyarakat yang merasa anggota keluarganya hilang saat berada di TKP," kata Kabid Dokpol Pusdokes Mabes Polri, Kombes Pol Anton Castelani di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2016).
Anton menambahkan, info dan laporan dari masyarakat terkait anggota keluarganya yang hilang akan dicocokan dengan data-data post mortem yang ditemukan tim forensik. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses identifikasi.
"Sementara sampai sejauh ini belum ada keluarga korban yang melapor," terang Anton di Rumah Sakit Polri.
Dari jenazah-jenazah yang ada di Rumah Sakit Polri, Anton belum bisa menyimpulkan apakah itu pelaku atau warga sipil. Kewenangan tersebut ada di tangan penyidik.
Tujuh jenazah di Rumah Sakit Polri Sukanto merilis hasil sementara identitas ketujuh korban ledakan dan penembakan di Sarinah. Ketujuh korban teridentifikasi enam warga negara Indonesia dan seorang warga negara asing berpaspor Kanada.
Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Rusdianto memastikan ketujuh korban itu semuanya laki-laki. Dari ketujuh korban tersebut ada dua jenazah yang sudah diketahui identitasnya melalui kartu tanda penduduk (KTP).
Sebelum baku tembak antara pelaku teror dan polisi terjadi ledakan di gerai Starbucks di Djakarta Theater. Ledakan melahirkan kepanikan di tempat itu. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal mengatakan jumlah korban meninggal maupun luka bertambah. Korban menjadi 24 orang.
medcom.id, Jakarta: Masyarakat yang anggota keluarganya hilang diminta untuk melapor ke polisi. Saat ini terdapat enam jenazah warga negara Indonesia yang belum teridentifikasi berada di ruang CT Scan Post Mortem Rumah Sakit Polri.
"Saya harap bantuan teman-teman media untuk membantu masyarakat yang merasa anggota keluarganya hilang saat berada di TKP," kata Kabid Dokpol Pusdokes Mabes Polri, Kombes Pol Anton Castelani di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2016).
Anton menambahkan, info dan laporan dari masyarakat terkait anggota keluarganya yang hilang akan dicocokan dengan data-data post mortem yang ditemukan tim forensik. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses identifikasi.
"Sementara sampai sejauh ini belum ada keluarga korban yang melapor," terang Anton di Rumah Sakit Polri.
Dari jenazah-jenazah yang ada di Rumah Sakit Polri, Anton belum bisa menyimpulkan apakah itu pelaku atau warga sipil. Kewenangan tersebut ada di tangan penyidik.
Tujuh jenazah di Rumah Sakit Polri Sukanto merilis hasil sementara identitas ketujuh korban ledakan dan penembakan di Sarinah. Ketujuh korban teridentifikasi enam warga negara Indonesia dan seorang warga negara asing berpaspor Kanada.
Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Rusdianto memastikan ketujuh korban itu semuanya laki-laki. Dari ketujuh korban tersebut ada dua jenazah yang sudah diketahui identitasnya melalui kartu tanda penduduk (KTP).
Sebelum baku tembak antara pelaku teror dan polisi terjadi ledakan di gerai Starbucks di Djakarta Theater. Ledakan melahirkan kepanikan di tempat itu. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal mengatakan jumlah korban meninggal maupun luka bertambah. Korban menjadi 24 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)