Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual. Foto: Istimewa
URL Berhasil di Salin
Laju Penyuntikan Menurun, Kemenkes Ingatkan Pemda Tak Pilih-pilih Vaksin
Theofilus Ifan Sucipto • 01 Desember 2021 15:25
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan laju vaksinasi covid-19 menurun dalam tiga pekan terakhir. Pemerintah daerah (pemda) diminta tidak pilih-pilih jenis vaksin.
“Kita harap kabupaten/kota bisa melakukan percepatan dengan vaksin apa pun, seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual, Rabu, 1 Desember 2021.
Menurut dia, penurunan laju vaksinasi lantaran pemda menunggu Vaksin Sinovac. Sejatinya, persediaan vaksin di semester kedua 2021 lebih banyak dari merek di luar Sinovac.
“Karena (Sinovac) sudah digunakan di semester pertama, yang waktu itu Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca belum bisa menyuplai kebutuhan kita,” papar dia.
Nadia mencontohkan dampak pilih-pilih vaksin di Sukabumi, Jawa Barat. Sekitar satu juta sasaran di wilayah itu belum divaksinasi.
Baca: Ribuan Vaksin Covid-19 di Bengkulu Utara Kedaluwarsa
Masyarakat juga diharap mau menerima apa pun merek vaksin yang disediakan pemerintah. Semua merek vaksin yang beredar sudah dipastikan keamanan dan khasiatnya.
“Semua vaksin sama baiknya dan kalau terjadi efek samping, itu sesuatu yang biasa sebagai reaksi dari tubuh menerima vaksin,” tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes itu.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BxExvZ7vBA4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan laju vaksinasi covid-19 menurun dalam tiga pekan terakhir. Pemerintah daerah (pemda) diminta tidak pilih-pilih jenis vaksin.
“Kita harap kabupaten/kota bisa melakukan percepatan dengan vaksin apa pun, seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual, Rabu, 1 Desember 2021.
Menurut dia, penurunan laju vaksinasi lantaran pemda menunggu Vaksin Sinovac. Sejatinya, persediaan vaksin di semester kedua 2021 lebih banyak dari merek di luar Sinovac.
“Karena (Sinovac) sudah digunakan di semester pertama, yang waktu itu Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca belum bisa menyuplai kebutuhan kita,” papar dia.
Nadia mencontohkan dampak pilih-pilih vaksin di Sukabumi, Jawa Barat. Sekitar satu juta sasaran di wilayah itu belum divaksinasi.
Masyarakat juga diharap mau menerima apa pun merek vaksin yang disediakan pemerintah. Semua merek vaksin yang beredar sudah dipastikan keamanan dan khasiatnya.
“Semua vaksin sama baiknya dan kalau terjadi efek samping, itu sesuatu yang biasa sebagai reaksi dari tubuh menerima vaksin,” tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes itu.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.