Jakarta: Pemerintah membuat program Vaksinasi Gotong Royong individu atau berbayar. Program ini bisa diakses warga negara asing (WNA).
"Ini (vaksin berbayar untuk WNA) sangat limited," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IX DPR yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, 13 Juli 2021.
Banyak WNA yang tinggal dan bekerja di Indonesia. Hingga kini, mereka belum mendapatkan vaksin apapun.
"Banyak yang luntang-lantung enggak bisa dapat akses vaksin. Seperti guru di Jakarta International School," ungkapnya.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini menegaskan vaksinasi berbayar beda dengan Vaksinasi Nasional. Lokasi dan vaksin yang disuntikkan pun berbeda.
"Ini hanya bisa dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang tidak menjalankan program vaksin gratis," ujar dia.
Untuk masyarakat Indonesia, vaksinasi berbayar bersifat pilihan, bukan kewajiban. Masyarakat tetap bisa mengakses program vaksinasi gratis yang disediakan pemerintah.
Vaksinasi berbayar menggunakan Vaksin Sinopharm. Sementara Vaksinasi Nasional menggunakan Sinovac dan AstraZeneca.
"Pasti tidak akan berbenturan dengan vaksin program (pemerintah)," ucapnya.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BxExvZ7vBA4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pemerintah membuat program Vaksinasi Gotong Royong individu atau berbayar. Program ini bisa diakses warga negara asing (WNA).
"Ini (vaksin berbayar untuk WNA) sangat limited," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IX DPR yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, 13 Juli 2021.
Banyak WNA yang tinggal dan bekerja di Indonesia. Hingga kini, mereka belum mendapatkan vaksin apapun.
"Banyak yang luntang-lantung enggak bisa dapat akses vaksin. Seperti guru di Jakarta International School," ungkapnya.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini menegaskan vaksinasi berbayar beda dengan Vaksinasi Nasional. Lokasi dan vaksin yang disuntikkan pun berbeda.
"Ini hanya bisa dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang tidak menjalankan program vaksin gratis," ujar dia.
Untuk masyarakat Indonesia, vaksinasi berbayar bersifat pilihan, bukan kewajiban. Masyarakat tetap bisa mengakses program vaksinasi gratis yang disediakan pemerintah.
Vaksinasi berbayar menggunakan Vaksin Sinopharm. Sementara Vaksinasi Nasional menggunakan Sinovac dan AstraZeneca.
"Pasti tidak akan berbenturan dengan vaksin program (pemerintah)," ucapnya.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.