Jakarta: Dewan Pers rampung mengonfirmasi perkara pemberitaan 'Tim Mawar' oleh Majalah Tempo. Ketua Dewan Pers Hendry CH Bangun berkomitmen menyelesaikan perkara ini di ranah jurnalistik.
"Ada permintaan tadi dari (eks Komandan Tim Mawar) Chairawan, (melimpahkan kasus ke polisi). Tapi kami enggak bisa, karena itu (pelimpahan) bukan ranah kami," ujar Hendry di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2019.
Hendry menyebut semestinya perkara sudah selesai dengan memberikan Chairawan hak jawab atas pencatutan nama 'Tim Mawar' dalam laporan investigasi Majalah Tempo.
Namun, Hendry menyebut, purnawirawan itu tak rela kasus selesai dengan hak jawab.
(Baca juga: Eks Komandan Tim Mawar Ngotot Perkarakan Tempo)
Padahal, Dewan Pers menghendaki perkara selesai dengan risalah atau kesepakatan antarkedua kubu. "Sebenarnya tadi ada kesepkaatan tapi ada hal yang enggak bisa diputuskan dalam sidang risalah," ujar dia.
Hendry menambahkan pihaknya telah mengklarifikasi ke Tempo perkara hal ini. Hendry menyebut tak ada masalah dalam laporan investigasi yang diperkarakan.
Semuanya, kata dia, sesuai dengan kaidah jurnalistik. Sebab pencarian sumber berita, verifikasi dan unsur jurnalistik lainnya terpenuhi.
"Hanya saja masih jadi persoalan apakah ada pelanggaran kode etik atau tidak, mengenai penggunaan istilah 'Tim Mawar'," ujar dia.
Jakarta: Dewan Pers rampung mengonfirmasi perkara pemberitaan 'Tim Mawar' oleh Majalah Tempo. Ketua Dewan Pers Hendry CH Bangun berkomitmen menyelesaikan perkara ini di ranah jurnalistik.
"Ada permintaan tadi dari (eks Komandan Tim Mawar) Chairawan, (melimpahkan kasus ke polisi). Tapi kami enggak bisa, karena itu (pelimpahan) bukan ranah kami," ujar Hendry di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2019.
Hendry menyebut semestinya perkara sudah selesai dengan memberikan Chairawan hak jawab atas pencatutan nama 'Tim Mawar' dalam laporan investigasi Majalah Tempo.
Namun, Hendry menyebut, purnawirawan itu tak rela kasus selesai dengan hak jawab.
(Baca juga:
Eks Komandan Tim Mawar Ngotot Perkarakan Tempo)
Padahal, Dewan Pers menghendaki perkara selesai dengan risalah atau kesepakatan antarkedua kubu. "Sebenarnya tadi ada kesepkaatan tapi ada hal yang enggak bisa diputuskan dalam sidang risalah," ujar dia.
Hendry menambahkan pihaknya telah mengklarifikasi ke Tempo perkara hal ini. Hendry menyebut tak ada masalah dalam laporan investigasi yang diperkarakan.
Semuanya, kata dia, sesuai dengan kaidah jurnalistik. Sebab pencarian sumber berita, verifikasi dan unsur jurnalistik lainnya terpenuhi.
"Hanya saja masih jadi persoalan apakah ada pelanggaran kode etik atau tidak, mengenai penggunaan istilah 'Tim Mawar'," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
