Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemenaker Sugeng Priyanto (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemenaker Sugeng Priyanto (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Masih Minim

Gervin Nathaniel Purba • 11 Juli 2019 13:03
Jakarta: Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menilai isu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) belum mendapat perhatian serius dari masyarakat. Akibatnya, angka kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi. 
 
Salah satu buktinya ialah angka kecelakaan kerja meningkat sejak 2016. Pada 2018, jumlah kecelakaan kerja tercatat 157.313 kasus. 
 
"Hingga saat ini, saya merasa isu K3 belum populer di kalangan masyarakat," ujar Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemenaker Sugeng Priyanto, usai membuka seminar Tantangan Implementasi Permenaker Nomor 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja, di Menara Peninsula, Jakarta Barat, Kamis, 11 Juli 2019. 

Kasus kecelakaan kerja yang belakangan menjadi perhatian serius ialah peristiwa kebakaran korek api di Binjai, Sumatera Utara, dan kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangeran, Banten. Kedua peristiwa tersebut menelan banyak korban. 
 
Dilihat dari peristiwa tersebut, kedua perusahaan sangat mengabaikan prinsip K3. Hal ini bisa dilihat dari tidak adanya jalur evakuasi, alat pemadam kebakaran, alat kesehatan, dan alat keselamatan diri. 
 
"Pada peristiwa di Kosambi, saya datang langsung ke tempat kejadian perkara (TKP), dan olah TKP. Sementara di Binjai saya berhalangan hadir," ujar Sugeng. 
 
Guna menekan jumlah kecelakaan kerja dan meningkatkan kesadaran K3, Kemenaker tiada henti menyosialisasikan pentingnya K3. Sugeng berharap upaya sosialisasi ini juga turut dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan lainnya. 
 
Selain itu, Kemenaker juga menurunkan 1.500 pengawas ketenagakerjaan yang tersebar di seluruh provinsi untuk turut mengampanyekan penerapan K3 di perusahaan dan para pekerja.  Sugeng berharap tingkat kesadaran akan K3 meningkat.
 
"Misi kami ingin K3 menjadi bagian dari budaya kita, sehingga tidak perlu harus saya awasi karena tidak cukup melakukan pengawasan terhadap mereka. Jadi harus tumbuh kesadaran, dimulai dari lingkungan kerja masing-masing," ujarnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan