Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menegah Anies Baswedan (Foto:MI)
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menegah Anies Baswedan (Foto:MI)

Minim Persiapan, Kepsek Dukung Hentikan Kurikulum 2013

Achmad Zulfikar Fazli • 10 Desember 2014 01:34
medcom.id, Jakarta: Kepala Sekolah Athalia Charlotte K Priatna, mengapresiasi keputusan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menegah Anies Baswedan yang menghentikan sementara Kurikulum 2013. Pasalnya, ia menilai saat ini para guru belum siap menjalankan Kurikulum tersebut. Sebab, minimnya persiapan dan pengajaran tentang Kurikulum 2013 yang diberikan kepada para guru.
 
Bahkan, sampai saat ini Kurikulum 2013 pun belum sempurna untuk diterapkan. bahkan lanjut dia, kurikulum besutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh, masih perlu dievaluasi sebelum diterapkan kembali.
 
"(Kurikulum 2013) Belum siap dilaksanakan karena persiapan terlalu terburu-buru dan banyak yang harus diperbaikin, (penghentian sementara) ini kebijakan yang bijaksana dari Menteri (Anies Baswedan). Disiapin dulu guru-gurunya dan banyak yang harus di revisi," kata Charlotte saat dihubungi Metrotvnews.com, di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Meski mengapresiasi menghentikan sementara Kurikulum 2013. Namun, waktu penghentiannya dinilai kurang tepat. Karena pembelajaran sudah memasuki tengah semester, dan pembagian jurusan antara Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk tingkat SMA telah dijalankan. Sehingga, sekolah harus membuat kebijakan secara mendadak, terutama pada waktu pembagian jurusan pada siswa SMA yang berbeda antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2006.
 
"Kalau dibilang tepat (waktunya) ya tidak tepat. Soalnya kita sudah masuk tengah semester. Kalau di Kurikulum 2013 pada kelas X sudah dibagi antara IPA dan IPS. Tapi kalau 2006 seharusnya di kelas XI. Dan ini kita sudah terlanjur membagi jadi akhirnya kami harus mengubah kebijakan," ujar dia.
 
Akan tetapi, diakui Kurikulum 2013 sebetulnya lebih baik dari Kurikulum 2006, karena mengajarkan pelajar untuk lebih mandiri, kreatif dan lebih menonjolkan pada pembelajaran secara kognitif.
 
"Ini (Kurikulum 2013) sebenarnya baik karena menekankan pembelajaran sikap. Sebenarnya ini ideal. Tapi tidak ideal karena banyak kekurangannya dan saat menyiapkan materi ajar tidak disiapkan dengan sungguh-sungguh," kata dia.
 
Seprti diketahui, Anis Baswedan memutuskan untuk menarik Kurikulum 2013 dan mengganti dengan Kurikulum 2006. Keputusan ini berlaku terhadap 201.779 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 kurang dari tiga semester. Sementara itu, 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester diminta terus melanjutkan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan