Siti, salah satu warga desa yang merasakan manfaat Kampung Marketer. Metro TV
Siti, salah satu warga desa yang merasakan manfaat Kampung Marketer. Metro TV

Kick Andy

Kampung Marketer, Solusi Masalah Pengangguran di Desa Tanpa Urbanisasi

MetroTV • 03 Januari 2022 10:32
Jakarta: Pengangguran menjadi masalah yang tidak ada habisnya di Indonesia. Urbanisasi dari pedesaan atau kota kecil ke kota besar pun diyakini menjadi solusi bagi mereka yang tak punya kerja. 
 
Namun, digitalisasi yang berkembang pesat dapat dimanfaatkan desa untuk mengatasi masalah lapangan pekerjaan. Hal ini dilakukan Desa Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang kemudian dikenal sebagai Kampung Marketer.
 
Nofi Bayu Darmawan menjadi anak muda yang menjadi otak di balik Kampung Marketer. Mantan pegawai negeri sipil di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini yakin desa bisa menjadi pusat lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran dan urbanisasi. 
 

Kerja tak harus ke kota

Urbanisasi diyakini bukan solusi terbaik untuk mengurangi pengangguran. Urbanisasi justru memiliki beberapa dampak buruk. Mulai dari kemiskinan, menurunnya SDM yang berkualitas di desa dan daerah lain, hingga peningkatan angka kriminalitas.

Bayu memilih kembali ke kampung halamannya di Purbalingga pada 2017. Berbekal ilmu dari pengalaman kerja, Bayu mengajarkan digital marketing di desa-desa. 
 
Bayu ingin mengurangi pengangguran di desa dan urbanisasi di usia muda. Kerja keras Bayu membuahkan hasil.
 
Bayu kini memiliki 21 pusat pemberdayaan di beberapa desa dan satu kantor di Sleman, Yogyakarta. Tiap pusat pemberdayaan diisi sekitar 30-40 pemuda.
 

Langsung dirasakan pemuda di desa

Dampak positif dari hadirnya Kampung Marketer dirasakan oleh Siti, salah satu pemuda yang tergabung di pusat pemberdayaan. Siti yang hanya lulusan SMP dan tak mampu melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya kebingungan mencari kerja. 
 
Awalnya, Siti ditawari saudaranya untuk bergabung. Dia pun mendapat posisi sebagai customer service di Kampung Marketer. 
 
“Alhamdulillah bisa membantu kedua orang tua, terus bisa menyekolahkan adik,” kata Siti.
 
Kampung Marketer kemudian memiliki wajah baru sebagai e-commerce dan menjadi startup. Saat ini terdapat 230 UMKM yang bekerja sama dengan Kampung Marketer. Harapannya, Kampung Marketer dapat membantu masyarakat desa agar mampu mandiri dan berkontribusi kepada daerahnya. (Hana Nushratu)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan