Workshop Jurnalis Wakaf 2022 di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 8 April 2022. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.
Workshop Jurnalis Wakaf 2022 di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 8 April 2022. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.

Literasi Terkait Wakaf di Indonesia Masih Rendah

Fachri Audhia Hafiez • 08 April 2022 20:37
Bogor: Literasi terkait wakaf di Indonesia dinilai masih rendah. Berbagai aspek yang bisa dikembangkan dari wakaf belum dilakukan maksimal.
 
"Tantangan yang dihadapi oleh perwakafan kita tidak lain adalah literasi, pemahaman terhadap perwakafan. Kita kira-kira baru sekitar 50 persen tingkat pemahaman pengetahuannya," kata Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI) Mohammad Nuh dalam Workshop Jurnalis Wakaf 2022 di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 8 April 2022.
 
Nuh mengibaratkan wakaf sebagai ilmu yang wajib direalisasikan. Tak hanya paham soal ilmu wakaf, tetapi perlu dimunculkan kesadaran untuk berwakaf.

"Pengetahuan wakaf itu dinaikin lagi menjadi pemahaman tentang wakaf, dinaikkan lagi menjadi kesadaran untuk berwakaf. Kalau itu sudah bisa kita dapat, maka nanti Insyaallah maka dari sisi input sudah luar biasa," ucap Nuh.
 
Baca: Menparekraf: Wakaf Al-Qur'an Terdigitalisasi Inovasi untuk Ekonomi Umat
 
Nuh juga mendorong tidak hanya pengelolaan wakaf yang berbasis input. Namun, dikembangkan menjadi pengelolaan yang berbasis output atau outcome.
 
Dia menjelaskan bahwa menjadi wakif atau pihak yang mewakafkan harta benda miliknya baru sekadar input. Sementara, mauquf alaih sebagai output juga harus mendapatkan porsi yang seimbang.
 
Mauquf alaih adalah pihak yang ditunjuk untuk memperoleh manfaat dari peruntukan harta benda wakaf sesuai kehendak wakif.
 
"Input-nya itu besar, tetapi kalau yang diterima oleh mauquf alaih itu kecil, ini belum (maksimal). Oleh karena itu, sosialisasi diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran publik, sama-sama menjadi wakif, dan meningkatkan jumlah atau besaran dari harta yang diwakafkan," jelas Nuh.
 
Dia berharap media massa ikut menyebarkan literasi terkait wakaf. Bantuan media massa diyakini mampu memperluas kesadaran publik tentang pentingnya berwakaf.
 
"Teman-teman jurnalis dan karakteristiknya itu punya modal luar biasa untuk meningkatkan literasi pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat kita untuk berwakaf," kata Nuh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan