Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan tren mobilitas masyarakat selama penularan Omicron terus meningkat. Padahal, kasus covid-19 sedang melonjak dalam beberapa hari terakhir.
“Tren mobilitas meski fluktuatif, justru mencapai level tertinggi bahkan sejak awal pandemi,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2022.
Wiku mengatakan kepadatan terbanyak berada di fasilitas umum. Seperti di pusat perbelanjaan, retail, tempat rekreasi, dan taman.
Baca: Menkes Perkirakan Puncak Penularan Omicron di DKI Terjadi Pekan ini
“Mobilitasnya setara dengan periode Idulfitri 2021 atau tepat sebelum terjadinya lonjakan gelombang kedua,” papar dia.
Bahkan, mobilitas di perkantoran dan transportasi publik lebih tinggi dibanding sebelum gelombang kedua. Hal ini perlu diwaspadai agar laju penularan covid-19 terkendali, khususnya varian Omicron.
“Terlebih lagi provinsi penyumbang kasus tertinggi di Jawa-Bali sebagian besar wilayah aglomerasi dengan mobilitas antarwilayah yang tinggi,” tutur dia.
Wiku mafhum masyarakat tetap butuh bermobilisasi untuk beraktivitas. Dia meminta masyarakat memperketat protokol kesehatan agar tidak tertular dan menularkan covid-19 kepada orang lain.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan tren
mobilitas masyarakat selama penularan Omicron terus meningkat. Padahal, kasus covid-19 sedang melonjak dalam beberapa hari terakhir.
“Tren mobilitas meski fluktuatif, justru mencapai level tertinggi bahkan sejak awal pandemi,” kata juru bicara
Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2022.
Wiku mengatakan kepadatan terbanyak berada di fasilitas umum. Seperti di pusat perbelanjaan, retail, tempat rekreasi, dan taman.
Baca:
Menkes Perkirakan Puncak Penularan Omicron di DKI Terjadi Pekan ini
“Mobilitasnya setara dengan periode Idulfitri 2021 atau tepat sebelum terjadinya lonjakan gelombang kedua,” papar dia.
Bahkan, mobilitas di perkantoran dan transportasi publik lebih tinggi dibanding sebelum gelombang kedua. Hal ini perlu diwaspadai agar laju penularan covid-19 terkendali, khususnya varian
Omicron.
“Terlebih lagi provinsi penyumbang kasus tertinggi di Jawa-Bali sebagian besar wilayah aglomerasi dengan mobilitas antarwilayah yang tinggi,” tutur dia.
Wiku mafhum masyarakat tetap butuh bermobilisasi untuk beraktivitas. Dia meminta masyarakat memperketat protokol kesehatan agar tidak tertular dan menularkan covid-19 kepada orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)