Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengantisipasi berbagai potensi bencana selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Berbagai upaya dilakukan agar forum tersebut minim risiko.
"BNPB mempersiapkan tiga hal dalam mendukung penyelenggaraan G20 berjalan dengan aman dan maksimal," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 November 2022.
Suharyanto mengatakan persiapan pertama ialah antisipasi gempa bumi dan tsunami. BNPB telah menggelar tabletop exercise (TTX) terhadap potensi kedua bencana itu.
"Pelaksanaan TTX telah dipersiapkan sejak September 2022 mulai dari rapat koordinasi, perancangan, final planning conference, pelaksanaan TTX, hingga pelaporan dan penyusunan rekomendasi," ujar dia.
Suharyanto menyebut persiapan kedua, yakni pencegahan penularan covid-19. Pihaknya telah membentuk posko pemantauan protokol kesehatan (prokes).
"Tempatnya di kawasan Rumah Resiliensi Indonesia yang berlokasi di Puja Mandala Nusa Dua," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 itu.
Persiapan ketiga ialah antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Meskipun, Bali telah dinyatakan nihil kasus PMK sejak 15 Agustus 2022.
"Namun kita tidak boleh lengah. Penerapan biosecurity, vaksinasi, dan testing kami perketat," tegas Suharyanto.
Suharyanto menuturkan BNPB menggandeng sejumlah pemangku kepentingan. Hal itu sejalan dengan semangat kolaborasi pentahelix.
"Sehingga perhelatan dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar," tutur dia.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) telah mengantisipasi berbagai potensi bencana selama Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) G20 di Bali. Berbagai upaya dilakukan agar forum tersebut minim risiko.
"BNPB mempersiapkan tiga hal dalam mendukung penyelenggaraan G20 berjalan dengan aman dan maksimal," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 November 2022.
Suharyanto mengatakan persiapan pertama ialah antisipasi gempa bumi dan tsunami. BNPB telah menggelar
tabletop exercise (TTX) terhadap potensi kedua
bencana itu.
"Pelaksanaan TTX telah dipersiapkan sejak September 2022 mulai dari rapat koordinasi, perancangan,
final planning conference, pelaksanaan TTX, hingga pelaporan dan penyusunan rekomendasi," ujar dia.
Suharyanto menyebut persiapan kedua, yakni pencegahan
penularan covid-19. Pihaknya telah membentuk posko pemantauan protokol kesehatan (prokes).
"Tempatnya di kawasan Rumah Resiliensi Indonesia yang berlokasi di Puja Mandala Nusa Dua," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 itu.
Persiapan ketiga ialah antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Meskipun, Bali telah dinyatakan nihil kasus PMK sejak 15 Agustus 2022.
"Namun kita tidak boleh lengah. Penerapan biosecurity, vaksinasi, dan testing kami perketat," tegas Suharyanto.
Suharyanto menuturkan BNPB menggandeng sejumlah pemangku kepentingan. Hal itu sejalan dengan semangat kolaborasi pentahelix.
"Sehingga perhelatan dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)