Jakarta: Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla ingin peran masjid diperkuat. Tidak hanya tempat ibadah, tetapi untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat pengembangan masyarakat dan ekonomi umat.
Hal itu diungkapkan JK saat melantik 214 Pengurus Departemen Pusat Dewan Masjid Indonesia(PP DMI) untuk masa khidmat 2024-2029, di Gedung DMI,Jakarta.
JK menekankan, bahwa sebagai pusat kemajuan peradaban bagi masyarakat Islam, masjid harus dapat menyampaikan pandangan Islam yang moderat, menjadi pusat ilmu pengetahuan, pemberdayaan ekonomi dan pemersatu umat.
Dia berharap, pelantikan Pengurus Departemen Pusat DMI 2024-2029, bisa menjadi tonggak dalam meningkatkan peran masjid yang tidak terbatas pada tempat ibadah.
"Masjid harus menjadi mimbar yang mencerahkanmasyarakat, menyampaikan pandangan Islam yang wasathiyah, serta menjadi pusatperadaban, keilmuan, pemberdayaan ekonomi dan pemersatu bagi seluruh umatIslam," ungkap Jusuf Kalla.
Sekretaris Jenderal DMI Rahmat Hidayat mengatakan, pelantikan ini adalah langkah signifikan untuk memperkuat peran masjid dalam berbagai aspek kehidupan umat.
"Dengan dilantiknya pengurus baru ini dan menyambut usia DMI ke-52, diharapkan DMI dapat terus meningkatkan peran masjid sebagai pusat ibadah, budaya, ekonomi, dan pemersatu umat. Termasuk menjadi ormas Islam yang semakin solid dan kuat, serta terus menebarkan kebaikan dalam memakmurkan masjid dan jamaahnya," kata Rahmat.
Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomidan Penataan Akustik Masjid Arsjad Rasjid menekankan pentingnya peran Dewan Masjid Indonesia dalam mendorong masjid sebagai pusat pengembangan ekonomi, khususnya untuk menyejahterakan jamaah.
"Potensi masjid di Indonesia merupakan yang terbanyak di dunia dengan lebih dari 800 ribu masjid. Melalui program-programekonomi Dewan Masjid Indonesia, diharapkan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat ekonomi syariah dan pemberdayaan UMKM serta untuk kesejahteraan umat," kata Arsjad.
Jakarta: Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla ingin peran masjid diperkuat. Tidak hanya tempat ibadah, tetapi untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat pengembangan masyarakat dan ekonomi umat.
Hal itu diungkapkan JK saat melantik 214 Pengurus Departemen Pusat Dewan Masjid Indonesia(PP DMI) untuk masa khidmat 2024-2029, di Gedung DMI,Jakarta.
JK menekankan, bahwa sebagai pusat kemajuan peradaban bagi masyarakat Islam, masjid harus dapat menyampaikan pandangan Islam yang moderat, menjadi pusat ilmu pengetahuan, pemberdayaan ekonomi dan pemersatu umat.
Dia berharap, pelantikan Pengurus Departemen Pusat DMI 2024-2029, bisa menjadi tonggak dalam meningkatkan peran masjid yang tidak terbatas pada tempat ibadah.
"Masjid harus menjadi mimbar yang mencerahkanmasyarakat, menyampaikan pandangan Islam yang wasathiyah, serta menjadi pusatperadaban, keilmuan, pemberdayaan ekonomi dan pemersatu bagi seluruh umatIslam," ungkap Jusuf Kalla.
Sekretaris Jenderal DMI Rahmat Hidayat mengatakan, pelantikan ini adalah langkah signifikan untuk memperkuat peran masjid dalam berbagai aspek kehidupan umat.
"Dengan dilantiknya pengurus baru ini dan menyambut usia DMI ke-52, diharapkan DMI dapat terus meningkatkan peran masjid sebagai pusat ibadah, budaya, ekonomi, dan pemersatu umat. Termasuk menjadi ormas Islam yang semakin solid dan kuat, serta terus menebarkan kebaikan dalam memakmurkan masjid dan jamaahnya," kata Rahmat.
Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomidan Penataan Akustik Masjid Arsjad Rasjid menekankan pentingnya peran Dewan Masjid Indonesia dalam mendorong masjid sebagai pusat pengembangan ekonomi, khususnya untuk menyejahterakan jamaah.
"Potensi masjid di Indonesia merupakan yang terbanyak di dunia dengan lebih dari 800 ribu masjid. Melalui program-programekonomi Dewan Masjid Indonesia, diharapkan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat ekonomi syariah dan pemberdayaan UMKM serta untuk kesejahteraan umat," kata Arsjad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)