Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - - dok Kementerian BUMN
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin - - dok Kementerian BUMN

Menkes Sebut Indonesia Jadi Bagian dalam Program Regulasi Vaksin di Asia Pasifik

Antara • 28 Januari 2024 06:54
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut terlibat dalam program regulasi vaksin Asian Development Bank (ADB Vaccine Regulation Project) di kawasan Asia Pasifik. Program regulasi vaksin bertujuan mendapatkan akses produk vaksin yang aman, berkhasiat, dan berkualitas.  
 
"Sistem regulasi farmasi memainkan peran penting dalam memberikan pelayanan yang lebih cepat kepada masyarakat," kata Budi, Jakarta, Sabtu, 27 Januari 2024.
 
ADB Vaccine Regulation Project diinisiasi Duke-NUS Center of Regulatory Excellence (CoRE) yang berkolaborasi dengan Health Sector Group dari Asian Development Bank (ADB).

Program ini fokus pada penguatan sistem regulasi dan faktor regulasi pembuatan vaksin yang dilakukan melalui serangkaian kegiatan ilmiah, serta kebijakan yang diterapkan sepanjang siklus produk.  
 
Budi mengatakan penilaian, perizinan, pengendalian, dan pengawasan obat-obatan merupakan tantangan besar bagi tata kelola nasional. Sebab, pesatnya perkembangan industri farmasi berimbas pada peningkatan jumlah produk baru, permasalahan kualitas yang kompleks, dan permasalahan teknis baru.
 
“Kita harus mengambil langkah terobosan untuk mencapai ketahanan vaksin, termasuk berkolaborasi, menghubungkan, mengintegrasikan, dan meningkatkan seluruh sumber daya dalam pengembangan, produksi, dan kapasitas pengiriman vaksin,” ujar dia.
 
Baca Juga: Cakupan Imunisasi Polio Putaran 1 Capai 100%

Sementara itu, Executive Director of the Centre of Regulatory Excellence (CoRE) at the Duke-National University of Singapore Medical School (Duke-NUS) Prof John CW Lim mengapresiasi upaya Indonesia menjamin keberlanjutan ekosistem vaksin.
 
“Kami kembali untuk bertemu dengan pemangku kepentingan di bidang manufaktur vaksin di Indonesia untuk lebih memahami peluang dan tantangan dalam pengembangan manufaktur vaksin dan penguatan sistem regulasi di Indonesia,” kata dia.
 
Dia mengatakan misi CoRE adalah mempromosikan secara efektif keunggulan regulasi melalui peningkatan kapasitas regulasi dan inovasi kebijakan produk kesehatan serta sistem kesehatan di Asia Pasifik dan di tingkat global.
 
“Saya ingin menegaskan kembali betapa senangnya kami bisa kembali berada di Jakarta untuk membangun kemitraan yang sudah ada dan menjajaki kolaborasi baru untuk memperkuat sistem peraturan tingkat lanjut dan untuk mempromosikan inovasi kebijakan kesehatan,” kata dia.
 
Lim menilai sangat penting membentuk cara-cara yang berkelanjutan dan praktis dalam memajukan strategi serta kebijakan sistem kesehatan. Hal ini baik untuk mempersiapkan diri menghadapi krisis kesehatan di masa depan.
 
Di samping itu, Director Human and Social Development Sector Office Sectors Group (SG) Asian Development Bank Dr Patrick L. Osewe mengatakan dalam produksi terkait vaksin, pihaknya harus fokus pada penguatan regulasi agar mencapai tingkat kemandirian. Oleh karena itu, ADB berinvestasi membentuk kelompok penasihat vaksin regional, yang terdiri atas 12 regulator.
 
“Kami menyadari inilah keadaan perekonomian kami saat ini. Kami tidak ingin mengalami apa yang kami alami sebelumnya pada saat pandemi covid-19, dan kami di sini untuk bekerja sama dengan Indonesia,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan