Ilustrasi cacar monyet/Channel News Asia
Ilustrasi cacar monyet/Channel News Asia

PB IDI Keluarkan 6 Rekomendasi Penanganan Kasus Cacar Monyet, Apa Saja?

Muhammad Syahrul Ramadhan • 31 Oktober 2023 19:36
Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memberikan beberapa rekomendasi terkait penanganan cacar monyet. Ada 6 rekomendasi yang dikeluarkan oleh PB IDI.
 
Kasus cacar monyet atau monkeypox/mpox di Indonesia terus meningkat. Bahkan kini kasus infeksi tidak hanya di Jakarta. Terbaru Mpox sudah masuk Jawa Barat yakni di Kota Bandung. Hal itu berdasarkan temuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang memastikan satu kasus sudah ditemukan di Kota Bandung.
 
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan sudah ada 27 kasus cacar monyet di Indonesia. 
Dengan rincian 22 kasus aktif di DKI Jakarta, empat kasus aktif di Banten, dan satu kasus aktif di Bandung.
 
"Seluruhnya menular melalui kontak seksual," kata Maxi.

6 Rekomendasi PB IDI

Merespons peningkatan kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia, IDI mengeluarkan sejumlah rekomendasi terkait penanganan Mpox di Indonesia. Berikut ini rekomendasi IDI:

1. Hindari Kontak Fisik
 
Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE mengatakan pencegahan dimulai dengan menghindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox. Hal ini agar tidak terjadi penularan.
 
"Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya," kata dr.Hanny Nilasari, di Jakarta.
 
2. Hindari Perilaku Berisiko
 
Selanjutnya, dokter Hanny juga menyarankan untuk populasi yang masuk dalam kategori risiko tinggi misalnya memiliki multipartner, dan dalam kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya) sedapat mungkin hindari perilaku yang berisiko.
 
Ia menegaskan kepada kelompok berisiko tinggi itu agar dapat melakukan hubungan seksual yang aman dan sehat lewat penggunaan kondom serta melakukan vaksinasi.
 
Baca juga: Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Tangsel, Semua Pasien Laki-laki
 
3. Segera Berkonsultasi ke Dokter
 
Selanjutnya untuk masyarakat umum, apabila mengalami gejala berupa lesi kulit yang tidak khas dan didahului demam dianjurkan dapat segera mengunjungi dan berkonsultasi dengan dokter.
 
Bersamaan dengan pemberian rekomendasi untuk masyarakat, dokter Hanny juga menyampaikan beberapa rekomendasi yang perlu dilakukan oleh tenaga medis dalam hal pencegahan hingga penanganan penyakit itu.
 
4. Pemeriksaan Awal
 
Ia menyebutkan apabila ditemukan kasus terduga cacar monyet, tenaga medis perlu melakukan pemeriksaan awal berupa wawancara tentang perkembangan penyakit (anamnesis).
 
Setelahnya tenaga medis harus melakukan pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF), serta pemeriksaan swab yakni pemeriksaan lab khusus dengan mengambil cairan dari lenting/ keropeng/ kelainan kulit.
 
5. Obat Anti Virus dan Vaksin
 
Ia juga menyarankan terkait dengan obat antivirus dan vaksin sebaiknya dilakukan secara desentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diberikan atas indikasi serta skala prioritas.
 
6. Edukasi 
 
Terakhir tentunya peningkatan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit ini harus semakin disebarluaskan agar penyakit cacar monyet bisa dicegah penyebarannya.
 
Bagi anda yang mencari informasi umum mengenai cacar monyet anda bisa mengunjungi situs web Kementerian Kesehatan https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/FAQ_Monkeypox.pdf.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan