Roma: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menghadiri 27th Session of the Food and Agriculture Organization (FAO) Committee on Forestry (COFO-27) dan 9th World Forestry Week di Roma, Italia, pada 22-26 Juli 2024. Siti Nurbaya dijadwalkan memberikan speech terkait inovasi pengelolaan sektor kehutanan yang berkelanjutan.
"Melalui forum ini kita menegaskan komitmen pendekatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dan melaksanakan aksi iklim bersifat sistematis dan terintegrasi di bawah Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030," ujar Siti, Senin, 22 Juli 2024.
Ia menegaskan komitmen Indonesia bukan hanya menyasar iklim, melainkan memprioritaskan perlindungan spesies hewan. Seperti orang utan Sumatra, gajah, harimau, badak, orang utan Tapanuli, orang utan Kalimantan, dan badak Jawa.
"Antara lain untuk memastikan populasinya terus berkembang dan terhindar dari kepunahan," ungkap dia.
Siti juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan pihak Amerika Serikat pada Selasa, 23 Juli 2024. Siti menegaskan misi Indonesia pada COFO-27 diharapkan dapat memberikan masukan kepada Komite Kehutanan FAO untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang solid.
"Untuk pengelolaan dan konservasi hutan di tingkat global dan regional," ujarnya.
COFO merupakan salah satu Tehnical Committee di bawah naungan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Komite ini menjadi platform kunci untuk membahas isu-isu kebijakan dan teknis kehutanan secara global. Pertemuan ini dinilai memberikan peluang untuk memperkuat kerja sama melalui berbagai komisi dan program di bawah FAO.
Sesi COFO-27 mengusung tema Accelerating Forest Solutions through Innovation dengan Chairperson yakni Mr. Gunter Walkner dari Austria dan didampingi enam Vice Chairperson dari Amerika, Yordania, Swiss, Ekuador, Tanzania, dan Australia.
Sesi COFO-27 ini akan berlangsung bersamaan dengan World Forestry Week ke-9 (WFW 2024). COFO 27 akan mempublikasikan FAO's flagship document yaitu The State of the World's Forests 2024. Dokumen tersebut berisi analisis mendalam mengenai inovasi sektor kehutanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Agenda utama yang akan dibahas mencakup beberapa hal penting. Pertama, scaling up agroforestry, the FAO Forestry Roadmap from Vision to Action 2024-2031, on bioeconomy, climate change, ecosystem restoration, urban agrifood systems, integrated fire management, and agriculture and forestry linkages. Pembahasan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang solid untuk pengelolaan dan konservasi hutan di tingkat global dan regional.
Roma: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
Siti Nurbaya Bakar menghadiri
27th Session of the Food and Agriculture Organization (FAO) Committee on Forestry (COFO-27) dan 9th
World Forestry Week di Roma, Italia, pada 22-26 Juli 2024. Siti Nurbaya dijadwalkan memberikan
speech terkait inovasi pengelolaan sektor kehutanan yang berkelanjutan.
"Melalui forum ini kita menegaskan komitmen pendekatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dan melaksanakan aksi iklim bersifat sistematis dan terintegrasi di bawah Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030," ujar Siti, Senin, 22 Juli 2024.
Ia menegaskan komitmen Indonesia bukan hanya menyasar iklim, melainkan memprioritaskan perlindungan spesies hewan. Seperti orang utan Sumatra, gajah, harimau, badak, orang utan Tapanuli, orang utan Kalimantan, dan badak Jawa.
"Antara lain untuk memastikan populasinya terus berkembang dan terhindar dari kepunahan," ungkap dia.
Siti juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan pihak Amerika Serikat pada Selasa, 23 Juli 2024. Siti menegaskan misi Indonesia pada
COFO-27 diharapkan dapat memberikan masukan kepada Komite Kehutanan FAO untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang solid.
"Untuk pengelolaan dan konservasi hutan di tingkat global dan regional," ujarnya.
COFO merupakan salah satu
Tehnical Committee di bawah naungan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Komite ini menjadi platform kunci untuk membahas isu-isu kebijakan dan teknis kehutanan secara global. Pertemuan ini dinilai memberikan peluang untuk memperkuat kerja sama melalui berbagai komisi dan program di bawah FAO.
Sesi COFO-27 mengusung tema
Accelerating Forest Solutions through Innovation dengan Chairperson yakni Mr. Gunter Walkner dari Austria dan didampingi enam Vice Chairperson dari Amerika, Yordania, Swiss, Ekuador, Tanzania, dan Australia.
Sesi
COFO-27 ini akan berlangsung bersamaan dengan World Forestry Week ke-9 (WFW 2024). COFO 27 akan mempublikasikan
FAO's flagship document yaitu
The State of the World's Forests 2024. Dokumen tersebut berisi analisis mendalam mengenai inovasi sektor kehutanan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Agenda utama yang akan dibahas mencakup beberapa hal penting. Pertama,
scaling up agroforestry, the FAO Forestry Roadmap from Vision to Action 2024-2031, on bioeconomy, climate change, ecosystem restoration, urban agrifood systems, integrated fire management, and agriculture and forestry linkages. Pembahasan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang solid untuk pengelolaan dan konservasi hutan di tingkat global dan regional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)