medcom.id, Jakarta: Oliver Hancock, pendaki Gunung Everest asal Indonesia kecewa tak bisa mencapai puncak gunung. Namun, dirinya bersyukur dapat kembali ke tanah Air dengan selamat. Ketika gempa terjadi, kata Oliver, tidak terlalu merasakan gempa yang menyebabkan ribuan orang tewas, apalagi kerusakan di lokasi saat gempa tidak besar meskipun getaran gempa sangat terasa.
"Kerugian materi tidak ada cuma kecewa tujuan akhir tidak tercapai, tapi bersyukur dari sekian banyak korban saya masih diberikan kesempatan hidup," tutur Oliver saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (6/5/2015) malam.
Padahal kata Oliver puncak Nepal hanya tinggal satu hari lagi, namun timnya memutuskan untuk berhenti di ketinggian 4934 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut) dan memutuskan untuk turun dengan memacu kecepatan karena khawatir gempa susulan.
"Saya baru sadar ketika turun dan tiba di sebuah resto kecil yang terbuat dari kayu, ternyata kerusakan akibat gempa begitu besar saya langsung coba hubungi keluarga dan teman ngasih tahu kita baik-saja. Saat itu semua nyari berita karena ada wifi." tutur Oliver.
Oliver termasuk satu diantara 26 WNI yang berhasil tiba di Jakarta bersama tim evakuasi yang tiba pukul 19.40 WIB setelah berangkat dari Kathmandu, Nepal, pukul 08.00 waktu setempat. Tim bersana 26 WNI terbang menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI AU.
medcom.id, Jakarta: Oliver Hancock, pendaki Gunung Everest asal Indonesia kecewa tak bisa mencapai puncak gunung. Namun, dirinya bersyukur dapat kembali ke tanah Air dengan selamat. Ketika gempa terjadi, kata Oliver, tidak terlalu merasakan gempa yang menyebabkan ribuan orang tewas, apalagi kerusakan di lokasi saat gempa tidak besar meskipun getaran gempa sangat terasa.
"Kerugian materi tidak ada cuma kecewa tujuan akhir tidak tercapai, tapi bersyukur dari sekian banyak korban saya masih diberikan kesempatan hidup," tutur Oliver saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (6/5/2015) malam.
Padahal kata Oliver puncak Nepal hanya tinggal satu hari lagi, namun timnya memutuskan untuk berhenti di ketinggian 4934 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut) dan memutuskan untuk turun dengan memacu kecepatan karena khawatir gempa susulan.
"Saya baru sadar ketika turun dan tiba di sebuah resto kecil yang terbuat dari kayu, ternyata kerusakan akibat gempa begitu besar saya langsung coba hubungi keluarga dan teman ngasih tahu kita baik-saja. Saat itu semua nyari berita karena ada wifi." tutur Oliver.
Oliver termasuk satu diantara 26 WNI yang berhasil tiba di Jakarta bersama tim evakuasi yang tiba pukul 19.40 WIB setelah berangkat dari Kathmandu, Nepal, pukul 08.00 waktu setempat. Tim bersana 26 WNI terbang menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI AU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)