medcom.id, Jakarta: Kehilangan anggota keluarga sudah cukup memukul keluarga penumpang dan kru pesawat AirAsia QZ8501. Apalagi, menghadapi kenyataan jenazah orang terkasih belum ditemukan.
Kepedihan itu dirasakan pula oleh petugas SAR. Salah satunya, Wadaning Udara 1 Puspenerbal Letkol (Laut) Eri Siswanto.
Dia menuturkan kesedihan itu menyentuh hatinya ketika mengantar keluarga korban ke lokasi penemuan serpihan badan pesawat dan jenazah. Saat itu, keluarga minta diikutsertakan dalam pencarian badan, penumpang serta awak pesawat.
Terlebih pada hari pertama dan kedua, tim tidak menemukan apapun. Keluarga ingin melihat secara langsung proses dan lokasi pencarian jenazah di Selat Karimata.
Namun, ketika tim membawa keluarga korban pada hari ketiga, jenazah dan serpihan mulai ditemukan.
"Kebetulan sekali kita menemukan jenazah dengan mengenakan baju warna merah masih utuh, kemudian puing-puing. Mungkin itu ada ikatan batin sehingga kehadiran keluarga korban membawa aura positif," ucap Eri saat diwawancari dalam 8-11 Show Metro TV, Jakarta, Jumat (9/1/2014).
Dia bersama keluarga korban melihat jenazah pertama yang sebelumnya ditemukan Kapten (Laut) Chandra menggunakan pesawat berkemampuan terbang rendah.
Reaksi langsung yang ditunjukkan oleh para keluarga korban ketika melihat jenazah penumpang pesawat AirAsia.
"Reaksi pertama mereka langsung teriak. Karena banyak ada yang menangis dan meminta untuk putar kembali, kami pun mengarahkan pesawat mengikuti keinginan keluarga korban. Hal ini dilakukan untuk menjaga perasaan korban," pungkas Eri.
Pada kesempatan yang sama, dia mengucapkan turut berduka cita kepada seluruh keluarga korban.
medcom.id, Jakarta: Kehilangan anggota keluarga sudah cukup memukul keluarga penumpang dan kru pesawat AirAsia QZ8501. Apalagi, menghadapi kenyataan jenazah orang terkasih belum ditemukan.
Kepedihan itu dirasakan pula oleh petugas SAR. Salah satunya, Wadaning Udara 1 Puspenerbal Letkol (Laut) Eri Siswanto.
Dia menuturkan kesedihan itu menyentuh hatinya ketika mengantar keluarga korban ke lokasi penemuan serpihan badan pesawat dan jenazah. Saat itu, keluarga minta diikutsertakan dalam pencarian badan, penumpang serta awak pesawat.
Terlebih pada hari pertama dan kedua, tim tidak menemukan apapun. Keluarga ingin melihat secara langsung proses dan lokasi pencarian jenazah di Selat Karimata.
Namun, ketika tim membawa keluarga korban pada hari ketiga, jenazah dan serpihan mulai ditemukan.
"Kebetulan sekali kita menemukan jenazah dengan mengenakan baju warna merah masih utuh, kemudian puing-puing. Mungkin itu ada ikatan batin sehingga kehadiran keluarga korban membawa aura positif," ucap Eri saat diwawancari dalam
8-11 Show Metro TV, Jakarta, Jumat (9/1/2014).
Dia bersama keluarga korban melihat jenazah pertama yang sebelumnya ditemukan Kapten (Laut) Chandra menggunakan pesawat berkemampuan terbang rendah.
Reaksi langsung yang ditunjukkan oleh para keluarga korban ketika melihat jenazah penumpang pesawat AirAsia.
"Reaksi pertama mereka langsung teriak. Karena banyak ada yang menangis dan meminta untuk putar kembali, kami pun mengarahkan pesawat mengikuti keinginan keluarga korban. Hal ini dilakukan untuk menjaga perasaan korban," pungkas Eri.
Pada kesempatan yang sama, dia mengucapkan turut berduka cita kepada seluruh keluarga korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)