medcom.id, Jakarta: Lokasi pencarian korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 ditambah. Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) fokus mencari korban dan kotak hitam (black box) di titik pesawat AirAsia putus kontak dengan air traffic control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta di area seluas 100 nautical mile square.
"Di dalam sektor tambahan, ada sektor prioritas kedua untuk mencari sasaran objek diduga bagian pesawat dan black box. Sektor tambahan kedua berdasarkan evaluasi hilang kontak operator," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).
Untuk area di luar sektor prioritas tambahan kedua, tim tetap mencari korban dan serpihan yang mungkin terbawa arus. "Untuk di sektor prioritas pertama tetap ada tugas di sana dengan sasaran menjaga bila ada korban mengapung. Kekuatan unsur udara dan laut semua mencari," tambahnya.
Hingga kemarin, Kepala Basarnas menyampaikan, tim pencari gabungan sudah menemukan 37 jenazah. Dia berharap, hari ini cuaca bersahabat agar upaya pencarian berjalan lancar. "Pukul 6 tadi, tim sudah bekerja dan beberapa penyelam sudah turun ke bawah di sektor prioritas tambahan kedua," ungkapnya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dan bantuan dari negara-negara sahabat berhasil menidentifikasi 13 jenazah. Adapun datanya sebagai berikut:
1. Hayati Lutfiah (penumpang) warga Sidoarjo, Jawa Timur;
2. Grayson Helbert Linaksita (penumpang) Surabaya, Jawa Timur;
3. Khairunnisa (pramugari) warga Palembang, Sumatera Selatan;
4. Kevin Alexander;
5. Bob Hartanto;
6. Jie Stevie Gunawan;
7. Wismoyo Ari (pramugara);
8. Juanita Limantara;
9. Themeji Thejakusuma (penumpang) warga Kupang Indah, Surabaya.
10. Shiane Josal (45), warga Surabaya;
11. Tony Linaksita (42), warga Surabaya;
12. Lim Yan Koen (61), warga Surabaya;
13. Yongki Jou (52), warga Surabaya.
medcom.id, Jakarta: Lokasi pencarian korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 ditambah. Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) fokus mencari korban dan kotak hitam (
black box) di titik pesawat AirAsia putus kontak dengan
air traffic control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta di area seluas 100
nautical mile square.
"Di dalam sektor tambahan, ada sektor prioritas kedua untuk mencari sasaran objek diduga bagian pesawat dan
black box. Sektor tambahan kedua berdasarkan evaluasi hilang kontak operator," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).
Untuk area di luar sektor prioritas tambahan kedua, tim tetap mencari korban dan serpihan yang mungkin terbawa arus. "Untuk di sektor prioritas pertama tetap ada tugas di sana dengan sasaran menjaga bila ada korban mengapung. Kekuatan unsur udara dan laut semua mencari," tambahnya.
Hingga kemarin, Kepala Basarnas menyampaikan, tim pencari gabungan sudah menemukan 37 jenazah. Dia berharap, hari ini cuaca bersahabat agar upaya pencarian berjalan lancar. "Pukul 6 tadi, tim sudah bekerja dan beberapa penyelam sudah turun ke bawah di sektor prioritas tambahan kedua," ungkapnya.
Tim
Disaster Victim Identification (DVI) Polri dan bantuan dari negara-negara sahabat berhasil menidentifikasi 13 jenazah. Adapun datanya sebagai berikut:
1. Hayati Lutfiah (penumpang) warga Sidoarjo, Jawa Timur;
2. Grayson Helbert Linaksita (penumpang) Surabaya, Jawa Timur;
3. Khairunnisa (pramugari) warga Palembang, Sumatera Selatan;
4. Kevin Alexander;
5. Bob Hartanto;
6. Jie Stevie Gunawan;
7. Wismoyo Ari (pramugara);
8. Juanita Limantara;
9. Themeji Thejakusuma (penumpang) warga Kupang Indah, Surabaya.
10. Shiane Josal (45), warga Surabaya;
11. Tony Linaksita (42), warga Surabaya;
12. Lim Yan Koen (61), warga Surabaya;
13. Yongki Jou (52), warga Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)