Dewan Penasihat Umum Perhimpunan Pasuh Pesantren Indonesia (P2I) Sofwan Manaf (kanan). Medcom.id/Nur Azizah.
Dewan Penasihat Umum Perhimpunan Pasuh Pesantren Indonesia (P2I) Sofwan Manaf (kanan). Medcom.id/Nur Azizah.

P2I: Pesantren Tidak Mengajarkan Radikalisme

Nur Azizah • 07 Januari 2018 17:23
Jakarta: Pondok Pesantren (ponpes) sering kali dikaitkan dengan tindakan maupun ajaran radikalisme. Namun, Dewan Penasihat Umum Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) Sofwan Manaf memastikan, tak ada radikalisme di pesantren. 
 
Sofwan sering berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mencegah kemungkinan itu terjadi.
 
"Kita sering meminta BNPT untuk berkunjung. Sebetulnya radikalisme di pesantren itu enggak ada," kata Sofwan di Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, Minggu, 7 Januari 2018. 

Sofwan menyampaikan, pelajaran yang disampaikan di pesantren hampir sama dengan sekolah umum. Misalnya, cara mengembangkan Islam, berhubungan dengan masyarakat, hingga cara meningkatkan kualitas masyarakat.
 
"Radikalisme itu diembuskan dari mereka yang enggak paham," imbuh Pimpinan Ponpes Darunnajah ini.
 
Sofwan tak menampik bila pesantren sering dijadikan bulan-bulanan terkait aksi teror. "Tapi sekarang kita sudah ada Perhimpunan Pasuh Pesantren Indonesia (P2I). Dengan adanya organisasi kini kita bisa mengklarifikasi langsung ke pesantren tertentu," kata dia.
 
P2I bertujuan membangun kapasitas dan kualitas pendidikan pesantren agar memiliki daya saing kuat. Selain itu, P2I bertujuan meningkatkan sumber daya manusia di pesantren agar setara dengan satuan pendidikan di tingkat nasional maupun internasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan